Abstract:
Sistem penyedia air bersih di desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo belum dapat memenuhi kebutuhan air seluruh penduduknya, disebabkan suplai air yang di distribusikan oleh sistem pemanfaatan sumber air belum optimal dengan jumlah penduduk yang bergantung pada sistem pemanfaatan sumber air sebanyak 1518 dan 877 diantaranya belum mendapatkan suplai air yang cukup. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengidentifikasi permasalahan kebutuhan air dan mengoptimalkan sarana penyedia air yang ada meliputi ketersediaan air,suplai air, kebutuhan air, neraca air, dan perencanaan ekspansi.
Penelitiain ini mengambil lokasi di desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. penelitian ini dilakukan menggunakan peralatan manual dan survei langsung untuk mendapatkan data ketersediaan air, analisa yang dilakukan menggunakan data ketersediaan air dan data kebutuhan air yang kemudian di analisis untuk mendapatkan data sebagai acuan perhitungan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem pemanfaatan sumber air di desa Erorejo memiliki rata-rata debit mata air ketika musim kemarau sejak tahun 2010 sampai 2015 yaitu 15 lt/ dt atau 1.350.000 lt/ hari, digunakan sebagai sarana penyedia air bersih sebanyak 4,24 lt/ dt atau 404.720 lt/ hari ketersediaan air yang ada dapat disuplai sebanyak 1,33 lt/ dt atau 115.096 lt/ hari, dengan tingkat kebocoran pipa sebesar 71% dengan jumlah air yang hilang sebanyak 2,89 lt/ dt atau 249.696 lt/ hari, kebutuhan air sebanyak 1,054 lt/ dt atau 92.080 lt/ hari, perbandingan neraca air 1,25.Hasil perencanaan ketersediaan air sebanyak 2,97 lt/ dt atau 256.608 lt/ hari dengan tingkat kebocoran sebesar 30%, dengan jumlah air yang hilang yaitu sebanyak 1,27 lt/ dt atau 110.010 lt/ hari, kebutuhan air sebanyak 1,054 lt/ dt atau 92.080 lt/ hari, perbandingan neraca air yaitu 2,81 dengan jumlah surplus sebanyak 156.809. Perencanaan ekspansi direncanakan mampu mensuplai kebutuhan penduduk daerah lain sebanyak 2.763 jiwa.
