Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran
(AIR) dapat meningkatkan Kemandirian belajar siswa dan kemampuan
pemecahan masalah siswa kelas VII E SMP Negeri 12 Purworejo tahun pelajaran
2016/2017. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
terdiri dari dua siklus. Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII E
SMP Negeri 12 Purworejo yang berjumlah 32 siswa. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah metode observasi, metode angket, metode tes, dan metode
wawancara, sedangkan instrumen yang digunakan adalah lembar observasi
kemandirian belajar siswa, lembar angket kemandirian belajar siswa, lembar tes
akhir siklus. Semua data yang dikumpulkan dianalisis secara kuantitatif kemudian
didiskripsikan secara kualitatif.
Dari hasil analisis data diperoleh bahwa penerapan model pembelajaran
(AIR) dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kemandirian belajar dan
kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika siswa kelas VII
E SMP N 22 Purworejo. Hasil penelitian ini menunjukkan, kemandirian belajar
siswa dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal tersebut dapat terlihat dari: persentase
rata-rata setiap indikator dari hasil observasi dan hasil angket pada siklus I
mencapai 65,82% dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 42,89% atau
sekitar 13 siswa, dan pada siklus II rata-rata setiap indikator mencapai 73,76%
dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 75% atau sekitar 24 siswa.
Peningkatan juga terjadi pada kemampuan pemecahan masalah siswa kelas
VII E SMP N 12 Purworejo. Pada siklus I, persentase rata-rata setiap indikator
mencapai 60,06% dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 37,5% atau
sekitar 12 siswa. Sedangkan pada siklus II rata-rata setiap indikator mencapai
75,19% dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 75% atau sekitar 24
siswa. Hal tersebut didukung dengan data kualitatif yang menunjukkan bahwa (1)
siswa terlihat lebih mandiri dan tidak mengandalkan kemampuan teman lainnya
dalam menyelesaikan soal matematika; (2) siswa mempunyai inisiatif dalam
memperoleh ilmu pengetahuan; (3) siswa lebih aktif menjawab soal yang
diberikan oleh peneliti; (4) siswa lebih memiliki kepercayaan diri dalam
pembelajaran; (5) dalam mengerjakan soal matematika, sebagian besar siswa
mampu merencanakan masalah dan menyelesaikannya dengan benar.