Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah keaktifan belajar
dan prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe
The Power of Two lebih baik dibandingkan dengan metode pembelajaran
ekspositori pada siswa kelas VII SMP Negeri 26 Purworejo tahun pelajaran
2016/2017.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu (quasi experimental
research). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP
Negeri 26 Purworejo yang berjumlah 224 siswa dan terdiri dari 7 kelas. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Sampel
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan siswa
kelas VII D sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan metode dokumentasi, tes dan observasi. Instrumen yang digunakan
untuk pengumpulan data adalah tes prestasi belajar matematika dan lembar
observasi keaktifan belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan pada
penelitian ini adalah uji Lilliefors untuk menghitung normalitas, uji Bartlett untuk
menghitung homogenitas dan untuk uji hipotesis menggunakan uji-t multivariat.
Hasil perhitungan uji hipotesis kemampuan akhir pada kelas kontrol dan
eksperimen sebesar tobs = 1,748 dengan α = 0.05 dan ttabel = 3,15. Karena tobs
ttabel, maka H0 diterima. Sehingga kesimpulannya adalah prestasi belajar dan
keaktifan siswa SMPN 26 kelas VII pada semester ganjil tahun 2015/2016 pada model
pembelajaran The power of Two tidak lebih baik dengan model Ekspositori.
Setelah peneliti melakukan analisa, model pembelajaran The Power of Two
tujuannya adalah dua orang yang berfikir bersama akan lebih baik karena bisa
saling menyempurnakan dibanding yang berfikir sendiri-sendiri. Namun dalam
praktiknya tidak semua yang dipikirkan bersama-sama hasilnya akan lebih baik.