Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) Mengetahui pendapatan
petani singkong yang hasil singkongnya dimanfaatkan oleh industri pengolahan
pangan, (2) Mengetahui kemampuan industri pengolahan pangan lanting, golak
singkong dan beras analog dalam meningkatkan nilai tambah singkong dan
(3) Mengetahui peran industri pengolahan pangan dalam meningkatkan nilai
tambah singkong.
Sampel yang digunakan ada 2 yaitu sampel petani singkong dengan jumlah
23 orang, sampel industri lanting dengan jumlah 32 industri, sampel industri golak
singkong dengan jumlah 10 industri dan beras analog hanya 1 industri.
Pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling.
Hasil analisis petani singkong yang hasilnya di manfaatkan oleh industri
pengolahan pangan penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 28.370.473,
pendapatan sebesar Rp 27.333.692 dan keuntungan petani singkong sebesar Rp
19.123.562. Hasil analisis nilai tambah lanting sebesar Rp 564,39, sedangkan
untuk nilai tambah golak singkong sebesar Rp 16.219 dan untuk nilai tambah
beras analog sebesar Rp 10.157. Hasil analisis peran industri pengolahan pangan
dalam meningkatkan nilai tambah singkong di kabupaten Kebumen. Industri
lanting memiliki skor sebesar 24,4, industri golak singkong memiliki skor sebesar
24,6 dan industri beras analog memiliki skor sebesar 24, dengan rata-rata skor
24,3 jadi industri berperan tinggi dalam meningkatkan nilai tambah singkong.