Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example Non Example Berbantu Video Animasi Matematika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 31 Purworejo Tahun Pelajaran 2016/2017

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika dengan menggunakan model pembelajaran Example Non Example berbantu video animasi matematika siswa kelas VIII-B SMP Negeri 31 Purworejo. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII-B SMP Negeri 31 Purworejo tahun pelajaran 2016/ 2017 yang berjumlah 32 siswa, dengan 17 putra dan 15 putri. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April 2017 sampai Mei 2017. Penelitian ini dilaksanakan 3 siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Tiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan dengan pertemuan terakhir digunakan untuk tes evaluasi siklus. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tes. Tes untuk mengukur pemahaman konsep matematika siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Example Non Example berbantu video animasi matematika dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika. Siswa dapat menuliskan ulang suatu konsep matematika, mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep matematika, mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lain, mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep matematika, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah. Rerata persentase pemahaman konsep matematika siklus I yaitu 62,38% dengan kategori cukup. Pada siklus II mengalami kenaikan menjadi 75,14% dengan kategori baik. Pada siklus III mengalami kenaikan menjadi 82,10% dengan kategori baik. Ketuntasan klasikal pemahaman konsep kelas lebih dari 75% jumlah siswa yang mencapai kategori sangat baik. Pada siklus I siswa yang mencapai kategori baik adalah 8 siswa dengan persentase 25,00%. Mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 21 siswa dengan persentase 65,63%, Kemudian meningkat pada siklus III menjadi 30 siswa dengan persentase 93,75%.