Abstract:
Tujuan penilitian ini adalah(1)menerapkan pembelajaran berbasis tugas dalam pembelajaran mata diklat memelihara sistem bahan bakar diesel di SMK Muhammadiyah Purwodadi, (2) untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran berbasis tugas terhadap motivasi belajar siswa mata diklat memelihara sistem bahan bakar diesel setelah diterapkan model pembelajaran berbasis tugas dan, (3) untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran berbasis tugas terhadap hasil belajar siswa mata diklat memelihara sistem bahan bakar diesel setelah diterapkan model pembelajaran berbasis tugas.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian PTK kolaboratif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain: Angket , dan Tes. Analisis yang digunakan peneliti menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Urutan kegiatan penelitian mencakup 4 tahap meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran berbasis tugas pada mata diklat memelihara sistem bahan bakar diesel dapat dilaksanakan dengan langkah berikut : (a) guru membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa ; (b) guru memberikan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan ; (c) siswa memikirkan jawaban dari permasalahan yang disampaikan oleh guru; (d) siswa mendiskusikan jawaban sesuai kelompok ; (e) guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap hasil pembelajaran serta diskusi kelompok, (2) penerapan model pembelajaran berbasis tugas dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, terbukti dengan perolehan angket respon motivasi belajar dengan rata – rata persentase 66,38% pada siklus I dan mengalami peningkatan menjadi 70,81% pada siklus II pelajaran memelihara sistem bahan bakar diesel dan, (3) pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran berbasis tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa terbukti pada pra siklus nilai rata – rata 63,85 dengan ketuntasan 45,15% pada pra siklus meningkat menjadi rata – rata 69,81 dengan ketuntasan 69,23% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi rata – rata 72,5 dengan ketuntasan 80,77% pada siklus II.