Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Pengalaman Pribadi dengan ragam Deduktif dan Induktif Sesuai Tata Bahasa Baku pada Pembelajaran Bahasa Jawa Siswa Kelas XI MIC SMK TKM Teknik Purworejo Tahun Ajaran 2013/2014

Abstract

Tujuan penulis dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) langkah-langkah pembelajaran menulis cerita pengalaman pribadi dengan menggunakan ragam deduktif dan induktif sesuai tata bahasa baku pada pembelajaran Bahasa Jawa siswa kelas XI MIC SMK TKM Teknik Purworejo tahun pelajaran 2013/2014, (2) peningkatan menulis cerita pengalaman pribadi dengan menggunakan ragam deduktif dan induktif sesuai tata bahasa baku siswa kelas XI MIC SMK TKM Teknik Purworejo tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah penelitian tindakan kelas. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan releksi. Pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan koesioner, observasi, dan catatan lapangan. Instrumen penelitian ini berupa angket, lembar observasi, dan lembar soal tugas menulis siswa. Sumber data penelitian ini berupa hasil observasi siswa dan hasil nilai menulis para siswa kelas XI MIC SMK TKM Teknik Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 36 siswa. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik kuantitatif. Teknik penyajian hasil analisis data yang digunakan adalah metode penyajian informal. Dari hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh simpulan bahwa: (1) langkah-langkah pembelajaran keterampilan menulis cerita pengalaman pribadi dengan ragam deduktif dan induktif sesuai tata bahasa baku pada siswa kelas XI SMK TKM Teknik Purworejo tahun pelajaran 2013/2014 berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana pembelajaran, (2) peningkatan keterampilan menulis cerita pengalaman pribadi dengan ragam deduktif dan induktif sesuai tata bahasa baku siswa kelas XI MIC SMK TKM Teknik Purworejo tahun ajaran 2013/2014 sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil aktivitas siswa, pada prasiklus nilai rata-rata siswa hanya 47,75 termasuk kategori sangat kurang meningkat menjadi 59,80 pada siklus I termasuk kategori kurang dan pada siklus II nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan yang cukup baik menjadi 84,33 termasuk kategori sangat baik.