Abstract:
Penelitan ini bertujuan (1) Mendeskripsikan struktural yang terdapat dalam novel
Carang-Carang Garing karya Tiwiek SA. Analisis struktural yang digunakan dalam skripsi
ini adalah tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, dan sudut pandang; (2) Mendeskripsikan
aspek psikologi dalam novel Carang-Carang Garing karya Tiwiek SA yaitu: id, ego, dan
super ego; (3) Mendeskripsikan nilai pendidikan moral yang terkandung dalam novel
Carang-Carang Garing karya Tiwiek SA, yaitu: hubungan manusia dengan diri sendiri,
hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial, hubungan manusia dengan
lingkungan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhannya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data penelitian yaitu novel
Carang-Carang Garing karya Tiwiek SA. Data penelitian adalah analisis struktural,
psikologi sastra dan nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Carang-Carang
Garing karya Tiwiek SA. Teknik pengumpulan data ini menggunakan teknik pustaka, teknik
simak dan catat. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan tabel
pencatat data. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis isi. Teknik penyajian hasil
analisis ini dilakukan dengan menggunakan teknik informal.
Hasil penelitian menjelaskan berupa: 1) analisis struktural yang digunakan dalam
novel Carang-Carang Garing karya Tiwiek SA adalah tema, tokoh dan penokohan, alur,
latar, dan sudut pandang; 2) psikologi sastra dalam novel Carang-Carang Garing karya
Tiwiek SA membahas delapan tokoh yaitu Darmini, Suyatman, Darminah, Bambang, Camat
Heru, Tutik, Lik Sumi, Adri. Pada analisis psikologi tokoh Darmini, Suyatman, Darminah,
Camat Heru, dan Tutik lebih cenderung dominan dalam kepribadian ego dari pada id dan
super ego. Kepribadian ego dapat membedakan sesuatu yang hanya ada di dalam batin dan
sesuatu yang ada di dunia luar, sehingga sering kali ego harus mempersatukan pertentanganpertentangan
antara id dan super ego dan dunia luar. Tokoh Bambang cenderung pada
kepribadian id. Kepribadian id merupakan reservoir energi psikis yang menggerakkan ego
dan super ego. Hal ini terlihat pada tindakan yang dilakukan Bambang kepada Darmini,
dirinya berkata kasar, seenaknya, dan tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya.
Sedangkan tokoh Adri cenderung pada kepribadian super ego. Kepribadian super ego
cenderung untuk menentang baik ego dan id. Terlihat pada kecurigaan Adri dengan
meninggalnya Wawan karena tenggelam. Padahal dirinya tahu kalau Wawan pandai
berenang; 3) nilai pendidikan moral yang terdapat dalam novel Carang-Carang Garing
karya Tiwiek SA terbagi atas empat pembahasan yaitu hubungan manusia dengan diri
sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial, hubungan manusia
dengan lingkungan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhannya. Nilai moral hubungan
manusia dengan diri sendiri meliputi niat baik, sedih, bijaksana, rela berkorban, pantang
menyerah, dan yakin. Nilai moral hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup
sosial meliputi memuji atau menyanjung orang lain, tulus, pengkhianatan, cinta kasih
terhadap suami istri, anak terhadap orang tua, dan kekeluargaan. Nilai moral hubungan
manusia dengan lingkungan alam yaitu rindu kampung halaman. Nilai moral hubungan
manusia dengan Tuhannya yaitu berserah diri dan berdoa.