Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (a) variasi fonologis yang
terjadi pada bahasa Jawa di Desa Panto, Desa Banyumudal, dan Desa Bogoran
Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo; (b) bentuk leksikon pada dialek
bahasa Jawa di Desa Panto, Desa Banyumudal, dan Desa Bogoran Kecamatan
Sapuran Kabupaten Wonosobo.
Penelitian ini menggunakan metode deskripstif kualitatif sehingga
menghasilkan data deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa
Panto, Desa Banyumudal, dan Desa Bogoran yang sudah penulis tunjuk menjadi
narasumber. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah dialek bahasa Jawa pada
masyarakat Desa Panto, Desa Banyumudal, dan Desa Bogoran Kecamatan
Sapuran Kabupaten Wonosobo. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode Pupuan Lapangan dengan teknik dasar metode cakap.
Teknik ini mengenal tiga teknik lanjutan yaitu teknik cakap semuka, teknik catat,
dan teknik rekam. Uji keabsahan data peneliti menggunakan metode triangulasi .
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode Distribusional
melalui teknik pasangan minimal, sedangkan untuk teknik penyajian data
disajikan secara deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: (1) Dilihat dari
sudut pandang dari bidang fonologi, antara bahasa Jawa di Desa Panto memiiki
perbedaan dalam segi perelisasian dengan bahasa Jawa standar. Perbedaan ini
terletak pada fonem /u/ dilafalkan [U], fonem /i/ dilafalkan [I] untuk semua posisi,
yaitu posisi awal, tengah, dan akhir’. Bunyi akhir /n/ dilafalkan [ŋ] pada kata-kata
tertentu dan inilah yang menjadi ciri khas bahasa Jawa di Desa Panto. Bahasa
Jawa di Desa Banyumudal memiliki perbedaan terletak pada fonem /e/ dilafalkan
[ɛ], fonem /i/ dilafalkan [I] untuk semua posisi awal, tengah dan akhir contoh
katanya seperti, bunyi vokal /o/ dilafalkan [ɔ]. Bahasa Jawa di desa Bogoran juga
memiliki perbedaan dalam segi perelisasiannya bunyi fokal /a/ dilafalkan [ə] pada
kata-kata tertentu dan inilah yang menjadi ciri khas bahasa Jawa di Desa Panto,
Desa Banyumudal, dan Desa Bogoran; (2) Pada leksikon bahasa Jawa di Desa
Panto, Desa Banyumudal, dan Desa Bogoran, terdapat persamaan dan perbedaan
dengan bahasa standar. Dalam menggunakan bahasa Jawa sehari-hari masyarakat
Desa Panto, Desa Banymudal, dan Desa Bogoran menggunakan bahasa Jawa
ngoko, tetapi pada keadaan dan waktu tertentu menggunakan bahasa Jawa krama.
Bahasa Jawa ngoko biasanya digunakan pada percakapan sehari-hari dalam situasi
yang santai dan bahasa Jawa krama biasanya digunakan dalam situasi yang resmi.
Bahasa Jawa yang digunakan Desa Panto Desa Banyumudal, dan Desa Bogoran
memiliki perbedaan pelafalan masing-masing. Ada beberapa kata yang berbeda
itulah yang menjadi ciri khas Desa Panto, Desa Banyumudal, dan Desa Bogoran.