dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) pelaksanaan pembelajaran
menyimak berita dengan media audiovisual melalui pendekatan kooperatif metode
Numbered Head Together (NHT), (2) perubahan sikap dan perilaku siswa dalam
pembelajaran menyimak berita dengan media audiovisual melalui pendekatan
kooperatif metode Numbered Head Together (NHT), dan (3) peningkatan
keterampilan menyimak berita pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 37 Purworejo
setelah pembelajaran menyimak berita dengan media audiovisual melalui
pendekatan kooperatif metode Numbered Head Together (NHT).
Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian tindakan
kelas (PTK) model Arikunto dengan dua siklus yang dilaksanakan pada siswa
kelas VIII D SMP Negeri 37 Purworejo. Setiap siklus terdiri atas perencanaan ,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan tes
dan nontes. Alat yang digunakan dalam pengambilan data berupa soal tes,
observasi, angket siswa, jurnal guru, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil
analisis disajikan dengan teknik informal. Uji keabsahan data dipenuhi dengan
melibatkan lebih dari satu sumber data (triangulasi), yaitu triangulasi sumber,
triangulasi metode, dan triangulasi teori.
Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa (1) pembelajaran
menyimak berita dengan media audiovisual melalui pendekatan kooperatif metode
Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan proses dan hasil
pembelajaran menyimak siswa, dan dapat pula meningkatkan minat dan keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran, (2) perubahan sikap dan perilaku siswa dalam
proses pembelajaran terlihat lebih positif yaitu siswa lebih memperhatikan guru
menerangkan, menjadi lebih aktif dengan berani bertanya dan mengungkapkan
pendapat dengan percaya diri, dan (3) keterampilan siswa dalam menyimak berita
pada tahap prasiklus adalah 61,38, pada siklus I adalah 71,52, dan pada siklus II
adalah 83.52. Sedangkan persentase ketuntasan pada tahap prasiklus adalah
36,84%, pada siklus I adalah 68,42%, dan pada siklus II adalah 84,21%.
Sehingga, tindakan dihentikan pada siklus II karena sudah tercapai apa yang
diharapkan oleh peneliti. |
en_US |