Abstract:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang dikenai model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan siswa yang dikenai model Pembelajaran Number Head Together (NHT), dan siswa yang dikenai model pembelajaran Ekspositori; (2) apakah ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang memiliki kecedasan intrapersonal tinggi, sedang, dan rendah; (3) apakah ada interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan intrapersonal terhadap kemampuan berpikir kritis.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Purworejo yang berjumlah 245 siswa.Teknik pengambilan sampel dilakukan secara simplerandom sampling dan diambil tiga kelas, 2 kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol.Instrumen pengumpulan data dalan penelitian ini adalah instrumen tes dan instrumen angket. Uji prasyarat analisis menggunakan metode Lillifors untuk uji normalitas, metode Barllet untuk uji homogenitas, dan uji keseimbangan dengan menggunakan uji-t. Analisis data dengan menggunakan uji anava dua jalan sel tak sama.
Dari hasil analisis data dengan uji anava dua jalan sel tak sama dan α = 0,05 diperoleh: (1) ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang dikenai model pembelajaran TPS, NHT, dan Ekspositori karena Fobs = 6,6041, DK = { F|F > 3,13}, sehingga H0 ditolak; (2) ada perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang memiliki kecerdasan intrapersonal tinggi, sedang, dan rendah karena Fobs = 197,3208, DK = {F|F > 3,13}, sehingga H0 ditolak; (3) tidak adanya interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan intrapersonal terhadap kemampuan berpikir kritis karena Fobs = 1,8415, DK = {F|F< 2,51}, sehingga H0 diterima. Artinya, tidak hubungan antara kecerdasan intrapersonal yang dimiliki siswa dengan metode pembelajaran yang diberikan kepada siswa berdasarkan kemampuan berpikir kritis.