Abstract:
Skripsi yang berjudul Perjuangan “Tokoh Utama Wanita dalam Novel Satin Merah Karya Brahmanto Anindito dan Rie Yanti dan Pembelajarannya di SMA Kelas XII”, bertujuan untuk (1) mendeskripsikan unsur-unsur struktur Novel Satin Merah karya Brahmanto Anindito dan Rie Yanti, (2) mendeskrisikan perjuangan tokoh utama wanita; dan (3) mendeskripsikan penerapan pembelajarannya di SMA kelas XI.
Subjek penelitian ini adalah perjuangan tokoh utama wanita, struktur novel dan pembelajarannya di SMA kelas XI, sementara Objek penelitian adalah novel Satin Merah Karya Brahmanto Anindito dan Rie Yanti. Dalam teknik pengumpulan data ini digunakan teknik observasi dan studi pustaka. Dalam teknik analisis data digunakan teknik analisis isi yang mengkaji isi teks dengan teliti dan menyeluruh. Selanjutnya, dalam penyajian hasil analisisnya digunakan teknik informal, yakni penyajian hasil analisis menggunakan kata-kata biasa.
Dari hasil analisis disimpulkan bahwa unsur-unsur pembangun novel Satin Merah Karya Brahmanto Anindito dan Rie Yanti adalah (1) Struktur pembangun novel tokoh dan penokohan meliputi: (a) tokoh utama yaitu Nadya, tokoh tambahannya yaitu Yahya Soemantri, Didi Sumpena Pamungkas, Lucky, Alfi, Nining, Helmi, Linawati. Teknik pelukisan menggunakan teknik dramatik; (b) temanya adalah keinginan kuat untuk mendapatkan sebuah harapan; (c) Alurnya adalah alur campuran; (d) latarnya berada di Jakarta, Bandung Raya, Belanda, SMP Priangan, SMA Priangan, kafe Terakota, Angkot, UPI, Pusat Studi Sunda, rumah bernomor 34, WWF, rumah Lina, rumah Nining, warung makan. Latar waktu; pagi, siang, malam, bulan, tahun. (e) Gaya bahasa yang ditemukan meliputi gaya bahasa personifikasi dan hiperbola. (f) Sudut pandangnya adalah pengarang sebagai orang ketiga (pengamat). (2) perjuangan tokoh utama wanita disimpulkan bahwa perjuangan tokoh Nadya sebagai tokoh utama wanita adalah usaha dalam memperjuangkan dirinya sebagai orang yang sukses atau sempurna hingga mendapatkan kesetaraan kasih sayang. (3) penerapan pembelajaran tokoh utama wanita dilakukan dengan metode pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisions) yaitu pembelajaran dengan model diskusi, tetapi pembentukan kelompoknya tidak mengenal status atau latar belakang. Dalam setiap kelompok ada siswa yang menonjol dan kurang menonjol. Yang menonjol bertugas mengajarkan kepada yang kurang menonjol