Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika
dengan model pembelajaran Make a Match lebih baik dibandingkan dengan
model pembelajaran Number Heads Together pada pokok bahasan persamaan
garis lurus pada siswa kelas VIII MTs Ma’arif NU Pituruh.
Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII MTs Ma’arif NU
Pituruh yang terdiri dari empat kelas. Kemudian dilakukan pengambilan sampel
dengan teknik cluster random sampling sehingga didapat dua kelas yaitu VIIIB
sebagai kelas eksperimen 1 dan VIIIA sebagai kelas eksperimen 2. Sebelum dan
sesudah perlakuan dilakukan uji prasyarat penelitian parametrik, yaitu uji
normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas dengan
menggunakan uji Bartlett. Kemudian dilakukan uji hipotesis menggunakan uji t.
Hasil penelitian dengan α = 0,05 menunjukkan bahwa tobs = 0,0649, dengan
ttabel sebesar 1,645 dan DK = { t|t > 1,645 }sehingga tobs< t tabel. Terlihat bahwa tobs
tidak termasuk dalam daerah kritik sehingga menyebabkan H0 diterima. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa prestasi siswa dengan model pembelajaran
Make a Match tidak lebih baik jika dibandingkan dengan model pembelajaran
Number Heads Together pada pokok bahasan persamaan garis lurus kelas VIII
MTs Ma’arif NU Pituruh tahun pelajaran 2014/2015.