Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa
dengan (1) model TPS lebih baik dari pada TS-TS. (2) komunikasi matematis
tinggi lebih baik dari pada siswa rendah. (3) model TPS pada komunikasi
matematis tinggi lebih baik dari pada siswa rendah. (4) model TS-TS pada
komunikasi matematis tinggi lebih baik dari siswa rendah. (5) komunikasi
matematis tinggi pada siswa TPS lebih baik dari pada TS-TS. (6) komunikasi
matematis rendah pada siswa TPS lebih baik dari pada TS-TS. (7) interaksi antara
model dan komunikasi matematis.
Metode penelitiannya adalah metode eksperimental semu dengan variabel
bebas yaitu model pembelajaran TPS dan TS-TS, untuk variabel terikat yaitu
prestasi belajar. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 15
Purworejo tahun pelajaran 2015/2016. Dengan teknik Clastetr Random Sampling
dipilih kelas eksperimen I dan II sebagai sampel penelitian. Instrumennya adalah
tes komunikasi matematis dan prestasi belajar yang telah memenuhi syarat
validitas dan reliabilitas. Analisis data mengunakan anava dua jalan dengan sel tak
sama.
Anava dilakukan setelah prasyarat anava terpenuhi, diperoleh hasil bahwa
(1) ada perbedaan antara model terhadap prestasi belajar. Dengan melihat rataan
marjinalnya diperoleh kesimpulan prestasi belajar siswa dengan model TPS lebih
baik dari pada TS-TS. (2) prestasi belajar siswa dengan komunikasi matematis
tinggi dan rendah adalah sama. Dengan melihat hasil uji Scheffe pada uji pasca
anava maka diperoleh kesimpulan bahwa prestasi belajar siswa (3) model TPS
pada siswa dengan komunikasi matematis tinggi dan rendah adalah sama. (4)
model TS-TS pada siswa dengan komunikasi matematis tinggi dan rendah adalah
sama. (5) komunikasi matematis tinggi pada siswa dengan model TPS dan TS-TS
adalah sama.(6) komunikasi matematis rendah pada siswa dengan model TPS
lebih baik dari pada TS-TS. (7) ada interaksi antar model dan komunikasi
matematis.