dc.description.abstract |
Rumusan masalah pada penelitian ini ialah (1) bagaimanakah penerapan
metode pembelajaran kooperatif Students Team Achievement Division (STAD)
dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa
kelas VII SMP Muhammadiyah Sadang, Kebumen tahun ajaran 2011/2012, (2)
bagaimana pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe Students Team
Achievement Division (STAD) terhadap aktivitas belajar siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah Sadang, Kebumen tahun ajaran 2011/2012 dalam menulis
karangan narasi, (3) bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis karangan
narasi siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Sadang, Kebumen tahun ajaran
2011/2012setelah memperoleh pembelajaran dengan menggunakan metode
kooperatif tipe Students Team Achievement Division (STAD).
Penelitian ini tergolong metode penelitian tindakan kelas (PTK) model
Arikunto. Setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pemantauan, dan refleksi. Sumber data penelitian ini adalah karangan menulis
narasi siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Sadang, Kebumen yang berjumlah
24 buah karangan dari 24 siswa. Dalam pengumpulan data digunakan teknis tes
dan nontes. Teknik nontes terdiri dari pengamatan dan kuestioner. Data dianalisis
dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Selanjutnya, dalam teknik
penyajian hasil analisis data digunakan metode informal.
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa: (1) penerapan metode STAD
dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi dilakukan
melalui tiga tahapan, yaitu pra-siklus, siklus |I, dan siklus II, (2) pengaruh
aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan setiap siklus. Hal ini terlihat dari
hasil wawancara, angket, dan observasi yang dilakukan peneliti, dan (3)
peningkatan keterampilan menulis karangan narasi terlihat di setiap siklus. Pada
prasiklus siswa memperoleh rata-rata skor menulis karangan narasi 63,6, dan pada
siklus I siswa memperoleh rata-rata skor menulis narasi sebesar 69,9 yang berarti
keterampilan menulis narasi siswa meningkat 6,3 dari skor rata-rata prasiklus.
Skor tersebut menunjukkan adanya peningkatan, namun hasil yang diperoleh
belum optimal. Untuk itu, dilaksanakan tindakan siklus II. Skor rata-rata yang
dicapai siswa pada akhir tindakan siklus II adalah 79,13. Peningkatan skor akhir
tindakan siklus I dan skor akhir tindakan siklus II adalah 9,23, yaitu dari skor ratarata
69,9 menjadi 79,13. |
en_US |