Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan
kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII A SMP N 10 Purworejo, (2)
apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW)
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII A SMP N 10 Purworejo.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek
penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP N 10 Purworejo tahun pelajaran
2015/2016 sebanyak 32 siswa. Penelitian ini menggunakan model Pembelajaran
kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) yang terdiri dari tiga tahapan yaitu
Think (berpikir), Talk (berbicara) dan Write (menulis). Pengumpulan data
menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Semua data yang dikumpulkan
dianalisis secara kuantitatif kemudian didiskripsikan secara kualitatif.
Hasil penelitian kualitatif memberikan gambaran bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dapat meningkatkan
kemampuan komunikasi matematis dan prestasi belajar siswa. Pada tahap think
siswa mampu memikirkan apa yang diketahui maupun tidak diketahui, pada tahap
talk siswa mampu berkolaborasi dengan temannya untuk bertukar pikiran,
sedangkan pada tahap talk siswa mampu menyimpulkan dari hasil berdiskusi.
Dengan begitu siswa akan mempunyai kemampuan komunikasi matematis yang
lebih baik. Hal tersebut didukung dengan data kuantitatif yang menunjukkan
bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis dengan rata-rata hasil
observasi kemampuan komunikasi matematis pada siklus I mencapai 70,58
dengan ketuntasan klasikal mencapai 21,88% dan pada siklus II setelah diberi
tindakan nilai rata-rata meningkat menjadi 80,73 dengan ketuntasan klasikal
mencapai 87,50%. Siswa kelas VII A SMP N 10 Purworejo menunjukan
peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dari nilai rata-rata tes pada siklus I
mendapatkan 71,47 dengan ketuntasan klasikal mencapai 43,75% dan pada silklus
II setelah diberi tindakan nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 78,88 dengan
ketuntasan klasikal mencapai 81,25%.