Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan naskah Serat
Mumulen; (2) mentransliterasikan diplomatis dan ortografis naskah Serat
Mumulen; (3) mengetahui ubarampe sajen untuk para leluhur yang terdapat pada
selamatan pernikahan di Kraton Surakarta yang terdapat di dalam Serat Mumulen;
dan (4) Mencari nilai religius dan nilai budaya yang terdapat dalam naskah Serat
Mumulen.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan
data menggunakan teknik pustaka dan catat yang dilakukan dengan beberapa
langkah, yaitu melakukakan studi katalogus, pembacaan secara langsung di
perpustakaan Radya Pustaka Surakarta, transliterasi dari huruf Jawa ke huruf
Latin dengan metode transliterasi ortografi, terjemahan dengan metode terjemahan
harafiah dan bebas. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif
dengan melalui tiga ranah, yaitu tesis (teori), antitesis (data), dan sintesis
(analisis).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) deskripsi naskah Serat
Mumulen menyajikan berbagai informasi mengenai keadaan fisik pada naskah
yang menjadi subjek penelitian; (2) naskah kemudian ditransliterasikan ke dalam
tulisan latin baik secara diplomatis maupun ortografis; (3) naskah Serat Mumulen
karya K. R. A. Sastra Negara menceritakan tentang acara keraton yakni berbagai
macam ubarampe sesaji yang digunakan untuk dipersembahkan kepada roh-roh
leluhur kraton Surakarta khususnya untuk para Nabi pada masa Pakubuwana IX
ketika dilakukannya upacara pernikahan. Secara garis besar ubarampe sesaji yang
ada di kraton Surakarta memiliki falsafah: (a) sebagai wujud rasa syukur kepada
Allah Swt.; (b) sebagai permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah
dilakukan; dan (c) supaya manusia selalu menjaga kesehatan agar selalu sehat dan
segar; (4) nilai religius meliputi: (a) mengirimkan doa kepada para Nabi; (b)
memohonkan maaf dan perlindungan kepada-Nya; (c) bersyukur kepada Allah
Swt.; sedangkan nilai budayanya adalah melestarikan budaya peninggalan nenek
moyang yaitu memberikan ubarampe sesaji pada upacara hajat mantu di Kraton
Surakarta.