Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah mendeskipsikan (1) Prosesi tradisi Baritan di Desa
Kedungwringin, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen (2) Makna dan fungsi
Baritan bagi masyarakat Kedungwringin, Sempor, Kebumen (3) Isi cerita wayang
dalam tradisi Baritan di Desa Kedungwringin, Kecamatan Sempor, Kabupaten
Kebumen (4) Ubarampe atau perlengkapan sesaji dan makna simbolik ubarampe
dalam tradisi Baritan.
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret sampai November 2013. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan
etnografi. Sumber data penelitian ini berupa informasi dan dokumentasi yang
diperoleh dari narasumber yaitu para sesepuh, perangkat desa, dan masyarakat Desa
Kedungwringin, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen. Teknik pengumpulan
data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini
yaitu handphone untuk merekam wawancara, dan kamera digital untuk mengambil
gambar dan merekam.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Prosesi tradisi Baritan di desa
Kedungwringin yaitu (a) Praprosesi atau persiapan prosesi, (b) Prosesi atau jalannya
upacara tradisi Baritan, (c) Prosesi akhir. (2) Makna tradisi Baritan di desa
Kedungwringin adalah (a) Makna budaya, (b) Makna sosial, (c) Makna ekonomi, (d)
Makna politik; fungsi tradisi Baritan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah swt
yang telah memberikan rizki, keselamatan dan keamanan. (3) Isi cerita wayang dalam
tradisi Baritan mencertiakan perintah Sang Hyang Wenang kepada Bhatara Guru
untuk menyebar wiji isining jagad. (4) Ubarampe tradisi Baritan di desa
Kedungwringin di bagi menjadi : (a) ubarampe dalam prosesi pemendaman kepala
kambing, (b) ubarampe kenduri dalam tradisi Baritan, (c) ubarampe dalam
pertunjukan wayang.