Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrepsikan: (1) unsur-unsur intrinsik
roman Pawestri Tanpa Idhentiti, dan (2) psikologi tokoh utama dalam roman
Pawestri Tanpa Idhentiti.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah roman Pawestri Tanpa Idhentiti karya
Suparto Brata yang diterbitkan oleh Narasi tahun 2010. Objek penelitiannya
adalah unsur-unsur intrinsik, dan aspek psikologi. Penelitian ini difokuskan pada
tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, amanat, dan sudut pandang, serta aspek
psikologi tokoh utama dalam roman Pawestri Tanpa Idhentiti. Instrumen
penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dibantu kertas pencatat data. Teknik
pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik pustaka, dan teknik
catat. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis konten. Dalam
penyajian hasil analisis digunakan teknik informal.
Hasil yang diperolah dari penelitian ini yaitu: (1) struktur roman Pawestri
Tanpa Idhentiti karya Suparto Brata memiliki (a) tema: masalah perebutan harta
warisan yang akhirnya memecah belah keluarga; (b) tokoh utamanya: Pawestri
dan Pangestu Brata, sedangkan tokoh tambahannya: Panuluh Brata, Zetta, Xavira,
Kuncahya, Dokter Rajiman, Srigadhing, Aji Kartika, Tio Radjien, Victor Holiday,
Rumsari; (c) alurnya: alur maju; (d) latar tempat: Mapolsek, Rumah Jatiwaringin,
Mapolresta, Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Timur; (e) latar waktu: jam 12
malam, jam 10, dua minggu, sepuluh hari; (f) latar sosial: sosial keluarga Panuluh
Brata berstatus sosial tinggi; (g) sudut pandang: orang ketiga yang maha tahu; (2)
aspek psikologi tokoh utama dalam roman Pawestri Tanpa Idhentiti karya Suparto
Brata meliputi: (a) id/ aspek biologis (bersumber dari sifat tokoh Pawestri
mempunyai keinginan dan ambisi untuk belajar mengendarai mobil, dan tokoh
Pangestu Brata mempunyai keinginan untuk mengusir Pawestri dari rumah
Jatiwaringin); (b) ego/ aspek psikologis (bersumber dari sikap tokoh Pawestri
mempunyai keinginan dari dalam hatinya untuk meminta maaf kepada Panuluh
Brata, dan tokoh Pangestu Brata mempunyai keinginan dari dalam hatinya untuk
mempengaruhi adiknya agar mengusir Pawestri); (c) superego (bersumber dari
keputusan terakhir Pawestri mempunyai keinginan untuk menebus kesalahannya
kepada Panuluh Brata dengan cara bekerja di perusahaah Panuluh Brata, dan
tokoh Pangestu Btara yaitu mengambil sebuah keputusan yang tepat yaitu
bertindak sesuai dengan norma-norma sosial).