Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk kesenian
Jemblung di Desa Pesantren, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, (2)
mendeskripsikan fungsi kesenian Jemblung di Desa Pesantren, Kecamatan
Tambak, Kabupaten Banyumas, dan (3) mendeskripsikan makna kesenian dan
makna simbolik pada kesenian Jemblung di Desa Pesantren, Kecamatan Tambak,
Kabupaten Banyumas.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.
Sumber data utama diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan narasumber
yang dianggap memiliki wawasan luas serta didukung dengan kajian pustaka yang
berkaitan erat dengan topik penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan
(1) teknik wawancara tak terstruktur, (2) teknik observasi non partisipan, dan (3)
teknik dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi. Hasil
analisis data menggunakan metode penyajian secara informal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) bentuk penyajian pertunjukan
meliputi empat tahap, yaitu (a) tahap persiapan, meliputi mempersiapkan
ubarampe, mempersiapkan tata rias, dan mempersiapkan kostum, (b) tahap
pertunjukan, meliputi waktu pertunjukan, tempat pertunjukan, urutan pertunjukan,
dan penutup, (c) pasca pertunjukan, dan (d) unsur pendukung, meliputi tata rias
dan busana, tempat pementasan, dan jumlah pemain, (2) fungsi yang terkandung
dalam kesenian Jemblung meliputi fungsi bagi kehidupan seniman, dan fungsi
bagi masyarakat. Fungsi kesenian Jemblung pada zaman dahulu berbeda dengan
saat ini, pada zaman dahulu kesenian Jemblung dipentaskan hanya pada saat
muyen saja, namun sekarang kesenian ini dipentaskan di tempat-tempat hajatan
dan acara lain. Melalui kesenian Jemblung para seniman mendapatkan hasil
tambahan untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan kesenian ini juga sekarang ini
dijadikan sebagai sarana hiburan serta pendidikan bagi masyarakat, dan (3) makna
yang terkandung dalam kesenian Jemblung meliputi makna kesenian dan makna
sesaji atau ubarampe. Dalam makna kesenian itu sendiri terdapat dua unsur yaitu
unsur cerita dan unsur pendukung. Kemudian terdapat sesaji meliputi, tumpeng
kuat, pisang ambon, dan jajanan tradisional. Tumpeng kuat disimbolkan sebagai
gunungan, pisang ambon disimbolkan sebagai gaman atau senjata, dan jajanan
tradisional hanya digunakan sebagai pelengkap ubarampe saja.