Abstract:
Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui
apakah metode pembelajaran quantum teaching dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa mata pelajaran kelistrikan otomotif di SMK Negeri 1 Gondang
Nganjuk tahun ajaran 2014/2015; (2) untuk mengetahui apakah metode
pembelajaran quantum teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
mata pelajaran kelistrikan otomotif di SMK Negeri 1 Gondang Nganjuk tahun
ajaran 2014/2015.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR B SMK Negeri 1
Negeri Gondang tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 29 siswa. Penelitian ini
menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis dan Taggart.
Setiap siklus terdapat empat tahapan yaitu, perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
teknik di antaranya (1) tes, untuk mengukur kemampuan siswa tentang
memelihara, dan memperbaiki sistem kelistrikan otomotif dan komponennya; (2)
angket, untuk melihat motivasi belajar siswa terhadap pelajaran kelistrikan
otomotif dengan menggunakan metode pembelajaran quantum teaching. Teknik
analisis data yang digunakan kuantitatif dan kualitatif.
Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat
peningkatan motivasi belajar siswa kelas XI TKR B SMK Negeri 1 Gondang
Nganjuk pada mata pelajaran kelistrikan otomotif dengan metode pembelajaran
quantum teaching. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari: 1) nilai rata-rata yang
mengalami peningkatan sebesar 0,4 (6,35%) pada tahap siklus I dan 2,2 (25,88%)
pada tahap siklus II; 2) nilai tertinggi meningkat sebesar 0,6 (8,11%) pada tahap
siklus I, dan 1,8 (19,57%) pada tahap siklus II; 3) nilai terendah yang diperoleh
siswa meningkat sebesar 0,2 (3,64%) pada tahap siklus I, dan 2,4 (30,38%) pada
siklus II; (2) terdapat peningkatan prestasi belajar siswa kelas XI TKR B SMK
Negeri 1 Gondang Nganjuk pada mata pelajaran kelistrikan otomotif dengan
metode pembelajaran quantum teaching. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari:
1) nilai rata-rata yang mengalami peningkatan sebesar 0,7 (12,50%) pada tahap
siklus I dan 2,2 (28,21%) pada tahap siklus II; 2) nilai tertinggi meningkat sebesar
1 (12,50%) pada tahap siklus I,dan 2 (20,00%) pada tahap siklus II; 3) nilai
terendah yang diperoleh siswa meningkat sebesar 1 (28,57%) pada tahap siklus I,
dan 3 (46,5%) pada siklus II.