Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya belajar siswa yang paling
berkontribusi dalam pemecahan masalah matematika. Penelitian ini adalah penelitian
kualitatif, dengan desain penelitian fenomenologi dan teknik analisis data yang
dilakukan adalah triangulasi. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa
kelas IX yang memiliki gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik. Teknik
pengambilan subjek pada penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling
dan snowball sampling. Subjek penelitian diambil melalui penyebaran angket,
selanjutnya peneliti melakukan pengamatan lebih lanjut kepada subjek secara
bertahap satu per satu sampai data yang didapat sudah jenuh.
Siswa dengan gaya belajar visual lebih mampu memecahkan masalah
daripada siswa gaya belajar auditorial dan kinestetik. Hal tersebut dapat dilihat dari
(1) siswa dengan gaya belajar visual lebih mampu dalam memahami masalah. Siswa
dengan gaya belajar auditorial dan kinestetik belum mampu memahami masalah.
Selanjutnya (2) siswa dengan gaya belajar visual mampu membuat rencana
pemecahan dengan baik. Siswa dengan gaya belajar auditorial dan kinestetik belum
mampu membuat rencana pemecahan secara baik. Sedangkan (3) siswa dengan gaya
belajar visual mampu melaksanakan rencana daripada auditorial dan kinestetik.
Selain itu (4) siswa dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik belum
mampu melakukan pemeriksaan kembali pada jawabannya karena belum
memanfaatkan waktu yang tersedia.
Siswa dengan gaya belajar auditorial lebih baik daripada siswa gaya belajar
kinestetik. Hal ini dapat dilihat dari (1) siswa dengan gaya belajar auditorial lebih
mampu dalam memahami masalah daripada siswa gaya belajar kinestetik.
Selanjutnya (2) siswa dengan gaya belajar auditorial mampu membuat rencana
pemecahan dengan baik daripada siswa gaya belajar kinestetik. Sedangkan (3) siswa
dengan gaya belajar auditorial mampu melaksanakan rencana daripada kinestetik.
Selain itu (4) siswa dengan gaya belajar auditorial dan kinestetik belum mampu
melakukan pemeriksaan kembali pada jawabannya karena belum memanfaatkan
waktu yang tersedia.
Dengan demikian siswa dengan gaya belajar visual lebih baik dalam
pemecahan masalah daripada gaya belajar auditorial dan kinestetik. Selain itu, siswa
gaya belajar auditorial lebih baik dalam pemecahan masalah daripada siswa gaya
belajar kinestetik. Dengan demikian siswa dengan gaya belajar yang paling
berkontribusi dalam pemecahan masalah yaitu gaya belajar visual.