Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep, komunikasi
matematis, dan prestasi belajar matematika dengan penerapan model
pembelajaran PR berbantuan kartu masalah pada siswa kelas VIII A SMP PGRI
Bagelen.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas VIII A SMP PGRI Bagelen yang berjumlah 22
siswa. Faktor yang diteliti dalam penelitian ini yaitu peningkatan pemahaman
konsep, komunikasi matematis secara lisan dan tertulis, dan prestasi belajar siswa
pada pelajaran matematika. Teknik pengumpulan data menggunakan 5 metode,
yaitu observasi, tes, wawancara tidak terstruktur, catatan lapangan, dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif dan
kuantitatif.
Hasil penelitian secara kualitatif menunjukkan bahwa pembelajaran
menggunakan model pembelajaran PR dapat meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep matematika yaitu siswa dapat menyatakan ulang sebuah
kosep dan dapat menyelesaikan masalah, siswa dapat memaparkan konsep dalam
berbagai bentuk representasi matematis, siswa dapat menyelesaikan soal sesuai
dengan langkah-langkah yang benar. Selain itu, meningkatkan komunikasi
matematis siswa baik secara lisan maupun tertulis yaitu siswa dapat
menghubungkan gambar ke dalam ide matematika, menyatakan permasalahan
yang ada dalam kehidupan sehari-hari ke dalam model matematika, mampu
menuliskan apa yang diketahui dan ditanya dengan benar serta mampu
menyimpulkan jawaban dengan kalimatnya sendiri. LKS dan kartu masalah
membantu siswa untuk memahami materi yang sedang dipelajari. Hasil ini
didukung data kuantitatif yang menunjukkan bahwa dengan menggunakan model
pembelajaran PR berbantuan kartu masalah dapat meningkatkan 1) pemahaman
konsep siswa yakni di siklus I sebesar 63,74% dan siklus II sebesar 78,38%, 2)
komunikasi matematis lisan siswa di siklus I sebesar 50,38% dan siklus II
meningkat menjadi 80,11%, 3) komunikasi matematis tertulis siswa di siklus I
sebesar 63,34% dan siklus II meningkat menjadi 79,26%, 4) prestasi belajar
matematika siswa pada pra siklus persentase ketuntasan klasikal sebesar 0%,
sedangkan di siklus I meningkat menjadi 50%, dan di siklus II sebesar 77,3%.