Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan
berpikir kritis dan kreatif matematis siswa dalam pembelajaran matematika di
SMP Negeri 7 Kebumen kelas VII A dengan model pembelajaran berbasis
masalah (PBM) berbantuan media puzzle.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan
pada siswa kelas VII A SMP Negeri 7 Kebumen tahun pelajaran 2015/2016
sebanyak 32 siswa, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari tiga kali
pertemuan. Pada setiap akhir siklus diadakan tes siklus. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket dan soal tes berpikir kritis
dan kreatif matematis. Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan
analisis kualitatif dengan pendekatan kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan
model pembelajaran berbasis masalah (PBM) berbantuan media puzzle terdapat
peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang ditunjukan pada kegiatan
siklus I siswa belum mampu untuk memberikan penilaian atau pertimbangan
terhadap suatu permasalahan matematika, pada siklus II siswa mampu
memberikan penilaian atau pertimbangan terhadap suatu permasalahan
matematika. Selain itu, perolehan rerata lembar angket berpikir kritis pada siklus I
65,11% dengan kategori “cukup” pada siklus II meningkat menjadi 77,72%
dengan kategori “baik” sedangkan rerata tes berpikir kritis siswa dari 60,07%
dengan kategori “cukup” pada siklus I meningkat menjadi 78,42% dengan
kategori “ baik” pada siklus II. Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa yang ditunjukan pada kegiatan siklus I siswa belum mampu
mengembangkan gagasan yang dimiliki serta siswa belum mampu memberikan
penyelesaian masalah dengan cara yang berbeda, pada siklus II siswa sudah
mampu mengembangkan gagasan yang dimiliki serta siswa sudah mampu
memberikan penyelesaian masalah dengan cara yang berbeda. Selain itu,
perolehan rerata lembar angket berpikir kreatif siswa pada siklus I dari 61,72%
dengan kategori “cukup” pada siklus II meningkat menjadi 76,41% dengan
kategori “baik” sedangkan rerata tes berpikir kreatif matematis siswa dari 65,55%
dengan kategori “cukup” pada siklus I meningkat menjadi 78,36% dengan
kategori “baik” pada siklus II.