Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dikenai
model pembelajaran TAPPS lebih efektif daripada yang dikenai model
pembelajaran GI dalam pembelajaran matematika pada materi Bangun Datar pada
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sruweng tahun pelajaran 2015/2016.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Populasi dalam penelitian
ini adalah kelas VII SMP Negeri 1 Sruweng yang terdiri dari 8 kelas. Sampel
dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas yaitu kelas eksperimen I dan kelas
eksperimen II. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan
teknik cluster random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode observasi, dokumentasi, dan tes. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan tes. Pengujian
prasyarat keseimbangan menggunakan Lilliefors untuk mengujian normalitas dan
Chi Kuadrat untuk pengujian homogenitas. Pengujian prasyarat hipotesis
menggunakan Lilliefors untuk pengujian normalitas dan Chi Kuadrat untuk
pengujian homogenitas. Pengujian keefektifan menggunakan uji proporsi satu
pihak (kanan). Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji kesamaan dua
proporsi satu pihak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi kompetensi, model
pembelajaran TAPPS efektif dan GI tidak efektif terhadap hasil belajar
matematika dalam materi Bangun Datar pada siswa kelas VII SMP Negeri 1
Sruweng tahun pelajaran 2015/2016. Dari segi sikap, model pembelajaran TAPPS
dan model pembelajaran GI efektif terhadap hasil belajar matematika dalam
materi Bangun Datar pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sruweng tahun
pelajaran 2015/2016. Sedangkan model pembelajaran TAPPS lebih efektif
daripada model pembelajaran GI terhadap hasil belajar matematika dalam materi
Bangun Datar pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sruweng tahun pelajaran
2015/2016.