Abstract:
Tujuan pada penelitian ini adalah : apakah pembelajaran TGT dapat
menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada model
pembelajaran langsung pada materi persegi panjang dan persegi.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi penelitian ini adalah
siswa kelas VII SMP N 2 Kutowinangun Tahun Pelajaran 2012/2013. Teknik
pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Sampel dalam
penelitian yatu kelas VII E sebagi kelas eksperimen sedangkan kelas VII F sebagi
kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
instrumen tes prestasi belajar matematika dan observasi. Instrumen tes diujicobakan
sebelum digunakan untuk pengambilan data. Validitas diuji dengan korelasi product
moment dengan angka kasar, reliabilitas tes diuji dengan rumus KR-20. Untuk
menentukan tingkat kesukaran tiap – tiap butir tes digunakan rumus: TK Daya
pembeda dapat dihitung dengan rumus : DP
Setelah diberi perlakuan hasil tes prestasi belajar siswa tersebut di lakukan uji
normalitas dan uji homogenitas variansi Uji prasyarat Analisis Variansi
menggunakan uji Lilliefors untuk uji normalitas dan uji Barlett untuk uji
homogenitas. Dengan α = 0.05 diperoleh sampel berasal dari populasi berdistribusi
normal dan homogen.
Uji hipotesis , setatistik yang digunakan adalah uji – z. dengan taraf
signifikansi 0,05 didapat ztabel z0,05 = 1,645; DK = {z | z > 1,645} zobs =2,05 ∈ DK
zobs ∈ DK yang menyebabkan H0 ditolak sehingga diperoleh kesimpulan bahwa
prestasi belajar matematika siswa yang dikenai pembelajaran model TGT lebih baik
dibandingkan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai pembelajaran model
konvensional.