Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar
matematika siswa pada kompetensi segitiga dan segiempat menggunakan metode
problem solving akan lebih baik jika dibandingkan prestasi belajar siswa yang
pembelajarannya menggunakan metode konvensional.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII MTs Grogol
Penatus Kabupaten Kebumen tahun pelajaran 2012/ 2013 yang berjumlah 79
orang yang terbagi menjadi tiga kelas yaitu kelas VII A, VII B, dan VII C.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah dua kelas yaitu kelas VII B sebagai kelas
kontrol dan kelas VII C sebagai kelas eksperimen. Pengambilan sampel
menggunakan teknik cluster random sampling. Penelitian ini melibatkan dua
variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Metode pembelajaran sebagai
variabel bebas dan prestasi belajar matematika siswa setelah dikenai perlakuan
sebagai variabel terikatnya. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes
dan telah diuji cobakan serta telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai tes prestasi belajar
matematika kelas eksperimen sebesar 52,14 dan kelas kontrol sebesar 44,07.
Berdasarkan perhitungan uji hipotesis dengan uji-Z didapat Zobs sebesar 2,36 dan
Ztabel sebesar 1,645 dengan taraf signifikansi 0,05. Zobs > Ztabel, dengan DK={Z|Z
< -Zα;n atau Z > Zα;n} maka Zobs DK (daerah kritik) yang menyebabkan H0
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika
kompetensi segitiga dan segiempat menggunakan metode problem solving lebih
baik dibandingkan prestasi belajar matematika menggunakan metode
konvensional pada siswa kelas VII MTs Grogol Penatus Kabupaten Kebumen
tahun pelajaran 2012/ 2013.