Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar peserta didik
yang mendapatkan pendekatan superitem lebih baik dibanding dengan peserta
didik yang mendapatkan pendekatan problem solving.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 5 Kaliwiro
tahun pelajaran 2013/2014. Terpilih dua kelas sebagai sampel penelitiannya yaitu
kelas VIII A dan VIII B yang diambil secara cluster random sampling.
Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan metode tes. Metode
analisis data menggunakan dua tahap yaitu analisis data tahap awal dan analisis
data tahap akhir. Analisis data awal meliputi uji prasyarat analisis dan uji
keseimbangan. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan uji
homogenitas variansi. Sedangkan analisis data tahap akhir meliputi uji normalitas,
uji homogenitas variansi, dan uji hipotesis dengan uji-t.
Berdasarkan hasil evaluasi diperoleh rata-rata eksperimen 1= 75,435 dan
ekperimen 2 = 78,750. Standar deviasi s1 = 10,215 dan s2 = 10,114. Perhitungan
uji hipotesis diperoleh nilai thitung = -0,105 dengan sp = 10,169. Sedangkan dari
derajat kebebasan 41 dan taraf signifikan 5% diperoleh ttabel = 1,683. Sehingga
thitung ≤ ttabel dan thitung DK maka H0 diterima. Oleh karena itu, hasil belajar
peserta didik yang mendapatkan pendekatan superitem tidak lebih baik dibanding
dengan peserta didik yang mendapatkan pendekatan problem solving.