Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) peningkatan kualitas
proses pembelajaran menulis cerpen melalui metode Latihan Terbimbing pada
siswa kelas X SMA Pancasila Purworejo, (2) pengaruh metode Latihan
Terbimbing terhadap aktivitas belajar siswa kelas X SMA Pancasila Purworejo,
(3) peningkatan prestasi siswa dalam menulis cerpen setelah penggunaan metode
Latihan Terbimbing pada siswa kelas X SMA Pancasila Purworejo.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus yang dilaksanakan pada siswa kelas X
SMA Pancasila Purworejo tahun 2012/2013 sebanyak 24 siswa. Setiap siklus
terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pengambilan data
dilakukan dengan tes dan nontes. Alat yang digunakan dalam pengambilan data
berupa tes, nontes observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik tes
yang digunakan adalah tes yang menuntut siswa untuk menulis cerpen. Pada
teknik nontes instrumen yang digunakan berupa lembar observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Lembar observasi untuk mengamati kegiatan siswa dalam
pembelajaran, dokumentasi kegiatan pembelajaran yang berupa foto digunakan
untuk merekam perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung, dan wawancara
ditujukan kepada orang yang bersangkutan dengan penelitian. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes, wawancara, pengamatan, dan
dokumentasi. Dalam teknik analisis data, digunakan teknik kualitatif dan
kuantitatif. Dalam penyajian hasil analisis data, digunakan teknik informal.
Setelah dilaksanakan penelitian dengan metode Latihan Terbimbing dalam
pembelajaran menulis cerpen dapat disimpulkan: (1) pelaksanaan pembelajaran
menulis cerpen terdiri dari tiga tahap yaitu tahap prasiklus, tahap siklus satu, dan
tahap siklus dua. Kegiatan pembelajaran pada tahap prasiklus, siklus satu, dan
siklus dua melaksanakan empat tahap kegiatan yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penerapan pembelajaran menulis cerpen
dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) guru menjelaskan tentang unsurunsur
pembangun cerpen, (b) guru mengajak siswa untuk menentukan tema, (c)
guru mengajak siswa untuk menentukan ide cerita, (d) guru mengajak siswa untuk
membuat kerangka karangan, (e) guru mengajak siswa bagaimanana mulai
bercerita, (f) guru mengajak siswa untuk menentukan judul dalam cerpen, (g)
siswa mulai menulis cerpen dengan bimbingan dari guru, (2) pengaruh metode
Latihan Terbimbing dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menulis cerpen.
Pada setiap siklusnya aspek perhatian, gairah belajar, keaktifan dan motivasi
meningkat. Pada siklus I, siswa yang memperhatikan penjelasan penulis 16 siswa
atau62,5%, pada siklus II meningkat sebanyak 21 siswa atau 87,5%. Pada siklus I
siswa yang bergairah mengikuti pembelajaran menulis cerpen sebanyak 18 siswa
atau 75%, pada siklus II meningkat sebanyak 22 siswa atau 95,9%. Pada siklus I
siswa yang aktif sebanyak 19 siswa atau 79,16%, pada siklus II meningkat
viii
ix
menjadi 23 atau 95,9%. Pada siklus I siswa yang serius dan termotivasi sebanyak
15 atau 62,5%, pada siklus II meningkat menjadi 23 siswa atau 95,8%. Terlihat
dari hasil tes menulis cerpen siswa pada tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II, (3)
nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan setelah menggunakan metode Latihan
Terbimbing pada kegiatan menulis cerpen, hal ini dapat dilihat dari tahap
prasiklus mencapai 68,37 kemudian setelah dilakukan siklus I meningkat menjadi
73,75. Pada siklus II, nilai rata-rata meningkat menjadi 78,45.