Abstract:
Tujuan pada penelitian ini adalah Untuk Mengetahui: (1) metode
pembelajaran TSTS dapat menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik
daripada metode pembelajaran Diskusi pada materi bangun datar atau tidak, (2)
prestasi belajar matematika siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi lebih baik
daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang dan rendah, dan siswa
dengan aktivitas belajar sedang lebih baik dari siswa dengan aktivitas belajar
rendah pada materi bangun datar atau tidak, (3) ada interaksi antara model
pembelajaran yang digunakan dengan aktivitas belajar atau tidak.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain
faktorial 2 × 3. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Muhammadiyah
Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel dilakukan
secara Cluster Random Sampling. Sampel dalam penelitian berjumlah 64 responden
yang terdiri dari kelompok eksperimen I dan kelompok Eksperimen II. Instrumen
yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah instrumen tes prestasi belajar
matematika, lembar observasi aktivitas belajar oleh guru, dan angket aktivitas
belajar siswa. Validitas diuji dengan korelasi product moment dengan angka kasar,
reliabilitas tes diuji dengan rumus KR-20.
Uji prasyarat Analisis Variansi menggunakan uji Lilliefors untuk uji
normalitas dan uji Barlett untuk uji homogenitas. Dengan α = 0.05 diperoleh
sampel berasal dari populasi berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis yang
digunakan adalah ANAVA dua jalan dengan sel tak sama. Dengan α = 0.05. Hasil
komparasi ganda antar kolom dari hipotesis yang H0 nya ditolak diperoleh bahwa
(1) siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar
matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang
(F1-2 = 6.5844 > 6.46 = 2Ftabel), (2) siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang
mempunyai prestasi belajar matematika yang tidak lebih baik daripada siswa yang
memiliki aktivitas belajar rendah (F2-3 = 4.4147 > 6.46 = 2Ftabel), (3) siswa yang
memiliki aktivitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih
baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah (F1-3 = 16.167 > 6.4 =
2Ftabel).