Abstract:
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah : (1) prestasi belajar
siswa dengan model Numbered Heads Together (NHT) pada materi trigonometri
hasilnya lebih baik dibandingkan dengan model Team Assited Individualization
(TAI); (2) prestasi belajar siswa pada materi trigonometri, siswa dengan motivasi
belajar tinggi hasilnya akan lebih baik daripada siswa dengan motivasi belajar
sedang atau rendah; (3) terdapat kombinasi efek antara penerapan model
Numbered Heads Together (NHT) dan Team Assited Individualization (TAI)
dengan perbedaan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika
siswa kelas X SMA N 3 Purworejo pada materi trigonometri.
Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Maret-Juli 2013 dengan populasi
penelitian seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran
2012/2013. Teknik sampling yang digunakan Cluster Random Sampling.
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, metode
angket dan metode tes. Instrumen dalam penelitian ini adalah data dokumentasi,
angket motivasi belajar dan tes prestasi belajar. Analisis instrumen tes
menggunakan validitas dan reliabilitas. Sedangkan untuk analisis butir tes diuji
dengan uji TK, DP dan pengecoh. Pada penelitian ini data awal yang digunakan
adalah nilai Ulangan Akhir Semester I. Selanjutnya dilakukan uji normalitas
dengan menggunakan metode Lilliefors, uji homogenitas menggunakan metode
Bartlett dengan uji Chi Kuadrat dan uji keseimbangan dengan uji-t terhadap data
awal tersebut.
Hasil tes prestasi belajar menunjukkan bahwa rata-rata nilai kelas
eksperimen I = 87.625 dan rata-rata nilai kelas eksperimen II = 84.625. Uji
hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel
tak sama. Dari hasil uji hipotesis diperoleh : (1) Fa = 5.74 sedangkan DK untuk Fa
adalah DK ={F│F > , ; ; } = 4.008. Karena 5.74 > 4.008 maka H0A ditolak
sehingga dilihat dari rataan marginalnya prestasi belajar siswa dengan model NHT
pada materi trigonometri hasilnya lebih baik dibandingkan dengan model TAI. (2)
Fb = 2.87 sedangkan daerah kritik untuk Fb adalah DK =F│F > , ; ; } = 3.158
karena 2.87< 3.158 maka H0B diterima sehingga prestasi belajar siswa pada
materi trigonometri siswa dengan motivasi belajar tinggi hasilnya tidak lebih baik
daripada siswa dengan motivasi belajar sedang atau rendah. (3) Fab = 2.87 di mana
daerah kritik untuk Fab adalah DK ={F│F > , ; ; } = 3.158. Karena 2.87<
3.158 maka H0AB diterima sehingga tidak terdapat kombinasi efek antara model
pembelajaran dengan motivasi belajar.