Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan penggunaan model
pembelajaran NHT untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah pada
pembelajaran Matematika siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Poncowarno tahun
pelajaran 2013/2014. (2) Mendeskripsikan kendala dan solusi penggunaan model
pembelajaran NHT untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah pada
pembelajaran Matematika siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Poncowarno tahun
pelajaran 2013/2014.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan
dua siklus. Siklus I terdiri dari 3 pertemuan dan siklus II terdiri dari 4 pertemuan.
Dalam setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP
Negeri 1 Poncowarno tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 32 siswa. Data
yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan tes.
Teknik analisis data menggunakan rerata dan persentase.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Langkah-langkah
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam melaksanakan
pembelajaran yang berpusat pada keterlibatan siswa terdiri dari delapan langkah
yang terjabar menjadi 11 kegiatan. Langkah-langkah pembelajaran dari siklus I ke
siklus II mengalami perbaikan. Indikator keberhasilan penelitian sebesar 75%
dapat tercapai pada siklus II. 2) Kendala yang ditemukan dalam penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam peningkatan keterampilan
pemecahan masalah pada pembelajaran Matematika siswa kelas VII A SMP
Negeri 1 Poncowarno adalah sebagai berikut: (a) membutuhkan waktu yang lama
dalam pembuatan penomoran untuk siswa; (b) jika tidak bisa menguasai kelas,
kelas menjadi gaduh dan sulit dikendalikan; dan (c) siswa kurang aktif dalam
berdiskusi/berpikir bersama. Adapun solusi untuk mengatasi kendala yang terjadi
dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu (a) peneliti
membuat penomoran sebelum mendekati waktu praktek, supaya persiapannya
lebih matang; (b) peneliti berusaha untuk mengarahkan siswa agar tidak terlalu
ribut, terutama saat pemanggilan nomor dan saat menjawab pertanyaan; dan (c)
peneliti berusaha untuk membimbing secara intensif pada setiap kelompok dan
menanyakan kesulitan-kesulitan yang dialami kelompok, sehingga siswa akan
terlibat aktif dalam diskusi.