Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika
siswa yang menggunakan: (1) model pembelajaran Snowball Throwing lebih baik
daripada metode ekspositori, (2) model pembelajaran Think Pair Share lebih baik
daripada metode ekspositori, (3) model pembelajaran Snowball Throwing lebih
baik daripada model pembelajaran Think Pair Share. Prestasi belajar yang
dimaksud adalah materi bangun ruang prisma tegak dan limas.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester I SMP N 2
Kutowinangun yang berjumlah 256 siswa. Sampel penelitian berjumlah 96 siswa.
Pengambilan sampel dengan teknik Cluster Random Sampling. Instrumen
pengumpulan data dengan dokumentasi dan tes. Instrumen penelitian telah diuji
cobakan dan sudah memenuhi validitas dan reliabilitas. Analisis data
menggunakan Analisis Variansi Satu Jalan dengan Sel Sama.
Hasil analisis variansi yang dilanjutkan dengan uji komparasi ganda
memberikan hasil F1−3 = 60,297; F2−3 = 11,283; F1−2 = 19,413; sedangkan DK =
{F | F > 𝐹0,05;2;93} = {𝐹 |𝐹 > 3,09}, artinya H01−3 ditolak; H02−3 ditolak; H01−2
ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika siswa yang
menggunakan: (1) model pembelajaran Snowball Throwing lebih baik daripada
metode ekspositori, (2) model pembelajaran Think Pair Share lebih baik daripada
metode ekspositori, (3) model pembelajaran Snowball Throwing lebih baik
daripada model pembelajaran Think Pair Share. Jadi model pembelajaran yang
paling baik digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Snowball
Throwing.