Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) prestasi belajar
matematika siswa yang dikenakan model pembelajaran Penemuan Terbimbing
lebih baik daripada siswa yang dikenakan model pembelajaran Ekspositori (2)
prestasi belajar siswa dengan gaya belajar kinenstetik lebih baik daripada siswa
dengan gaya belajar visual dan auditori dan (3) ada interaksi antara model
pembelajaran dengan gaya belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental semu dengan teknik
sampling yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Instrumen dalam
penelitian ini adalah dokumen, angket gaya belajar siswa dan soal tes prestasi
belajar matematika. Instrumen yang digunakan, sebelumnya telah diujicobakan
dan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Teknik pengujian hipotesis
menggunakan anava dua jalan dengan sel tak sama dengan taraf signifikansi 5%
yang sebelumnya telah memenuhi syarat sampel diambil secara acak, independen,
normalitas dan homogenitas.
Hasil pengujian dengan anava dua jalan dengan sel tak sama dilanjutkan
uji lanjut pasca anava dengan uji Scheffe menunjukan bahwa: (1)
, artinya prestasi belajar matematika siswa yang dikenakan model
pembelajaran Penemuan Terbimbing lebih baik dari siswa yang dikenakan model
pembelajaran Ekspositori. (2) , artinya prestasi belajar
siswa dengan gaya belajar kinestetik lebih baik daripada siswa dengan gaya
belajar visual, namun baik siswa dengan gaya belajar kinestetik dan visual
keduanya tidak memberikan hasil yang berbeda dengan siswa auditori. (3)
, artinya terdapat interaksi antara model pembelajaran
yang digunakan dengan gaya belajar siswa.