Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika
siswa yang dikenai: 1) model pembelajaran NHT dikombinasikan Make A Match
lebih baik daripada model pembelajaran Ekspositori, 2) model pembelajaran STAD
lebih baik daripada model pembelajaran Ekspositori, 3) model pembelajaran NHT
dikombinasikan Make A Match lebih baik daripada model pembelajaran STAD.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pengambilan sampel
menggunakan teknik simple random sampling. Pengujian hipotesis menggunakan
anava satu jalan dan uji komparasi ganda yang sebelumnya telah memenuhi uji
normalitas, uji homogenitas dan uji keseimbangan.
Dari uji hipotesis anava satu jalan di peroleh 𝐹obs = 16,992, 𝐹tabel =
3,100069, 𝐹obs ∈ 𝐷𝐾 sehingga 𝐻0 ditolak. Jadi, ketiga model pembelajaran tidak
memberikan efek yang sama, sehingga dilakukan uji komparasi ganda yang
menghasilkan 𝐹1-3 = 33,812, 𝐹2-3 = 8,8196, 𝐹1-2 = 8,346, 𝐹obs ∈ 𝐷𝐾 sehinga
𝐻 1 diterima. Untuk mengetahui model pembelajaran yang paling baik yaitu dengan
melihat rataan masing-masing kelas diperoleh 𝑋 1 > 𝑋 2 > 𝑋 3 sehingga dapat
disimpulkan: 1) prestasi belajar siswa yang dikenai model pembelajaran NHT
dikombinasikan Make A Match lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang
dikenai model pembelajaran Ekspositori, 2) prestasi belajar siswa yang dikenai
model pembelajaran STAD lebih baik daripada prestasi belajar siswa yang dikenai
model pembelajaran Ekspositori, 3) prestasi belajar siswa yang dikenai model
pembelajaran NHT dikombinasikan Make A Match lebih baik daripada prestasi
belajar siswa yang dikenai model pembelajaran STAD.