Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Model Kooperatif Tipe Students Team Achievement Divisions (STAD) dan Tipe Teams Games Turnament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sempor Tahun Ajaran 2012/2013

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) memiliki hasil belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT); (2) apakah motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa; (3) apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sempor tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 256. Sampel penelitian berjumlah 64 siswa. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling. Instrumen pengumpulan data dengan dokumentasi, tes, dan angket dengan skala Guttman yang sudah diujicobakan dan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel tak Sama. Hasil analisis variansi memberikan hasil , , , sedangkan DK untuk adalah = , DK untuk adalah = , dan DK untuk adalah = artinya H0A ditolak; H0B ditolak; H0AB diterima, hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan garis dan sudut dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi garis dan sudut, siswa yang memiliki motivasi belajar matematika tinggi memiliki rataan hasil belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi belajar matematika sedang dan rendah, dan siswa yang memiliki motivasi belajar sedang memiliki rataan hasil belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, tidak terdapat interaksi antara tingkat motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi garis dan sudut.