Abstract:
Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan aspek psikologis tokoh utama
Novel Kubur Ngemut Wewadi karya A.Y. Suharyono (2) mendeskripsikan nilai
moral dalam novel Kubur Ngemut Wewadi karya A.Y. Suharyono. Teori
psikologis tokoh utama yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori
psikoanalisis yang dikemukakan oleh Sigmund freud yang terdiri dari tiga struktur
kepribadian, yaitu: id, ego, dan superego. Selanjutnya teori nilai moral yang
digunakan adalah teori pengkajian fiksi yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro
yang terdiri dari tiga hubungan persoalan dalam kehidupan, diantaranya hubungan
manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan lingkup sosial dan
hubungan manusia dengan Tuhan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu
novel Kubur Ngemut Wewadi Karya A.Y. Suharyono. Objek penelitian adalah
psikologis tokoh utama dan nilai moral novel Kubur Ngemut Wewadi. Sumber
data yaitu deskripsi cerita novel Kubur Ngemut Wewadi karya A.Y. yang
diterbitkan oleh C.V. Sinar Wijaya. Teknik pengumpulan data ini menggunakan
teknik observasi. Instrumen penelitian adalah peneliti yang dibantu dengan buku
penunjang kesusastraan dan nota catatan.Teknik analisis data menggunakan
teknik analisis isi. Penyajian hasil analisis digunakan metode informal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa psikologis tokoh utama Indro
walaupun antara id dan ego pemunculannya sama-sama seimbang akan tetapi
pada akhirnya terkalahkan oleh superego, yaitu ketika pada akhirnya tokoh Indro
memutuskan untuk tidak meneruskan kuliahnya, dan memilih pulang ke tanah
kelahirannya serta harus merelakan semua keinginan dan harapannya untuk
mendapatkan gelar Dokterandes, dengan hanya menjadi tenaga pengajar SMP saja
serta menikahi Dhik Titiek. Nilai moral hubungannya dengan persoalan
kehidupan terbagi menjadi tiga hubungan, yaitu hubungan manusia dengan diri
sendiri, meliputi: teguh pendirian, tenang, hati-hati, takut, harga diri, maut,
dendam, kesepian, dan terombang-ambing antara beberapa pilihan; hubungan
manusia dengan lingkup sosial, meliputi: keterbukaan, kesetiaan, kekeluargaan,
tolong-menolong antar sesama, dan cinta kasih orang tua kepada anak; hubungan
manusia dengan Tuhan, meliputi: dilarang berbuat dosa, rasa bersalah, dan
percaya adanya Tuhan.