Abstract:
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah
perwatakan tokoh utama novel Trah dilihat dengan metode telling (analitik) dan
showing (dramatik), (2) bagaimanakah pencitraan tokoh utama novel Trah.
Tujuan Penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan perwatakan tokoh utama novel
Trah dengan metode telling (analitik) dan showing (dramatik), (2) mendeskripsikan
pencitraan tokoh utama novel.
Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah psikologis dan pencitraan
tokoh utama novel Trah karya Atas S. Danusubroto. Sumber data dalam
penelitian ini berupa novel Trah karya Atas S. Danusubroto. Instrumen penelitian
dalam penelitian ini adalah peneliti, alat-alat tulis, catatan, buku-buku sastra, dan
buku-buku penunjang lainnya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah studi kepustakaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik
content analisist atau analisis isi. Selanjutnya, dalam teknik penyajian data, penulis
menggunakan metode informal.
Berdasarkan pembahasan data dan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa
aspek psikologis tokoh utama yaitu Tilarsih, dilihat dari metode telling (analitik)
Tilarsih seorang yang cantik secara fisik dan setia terhadap pasangan. Kesetiaan
itu muncul setelah dia didatangi Bagus. Bagus datang untuk mengajaknya pulang
ke desa. Sedangkan perwatakan Tilarsih dilihat dari metode showing (dramatik)
Tilarsih seorang yang tuna susila ketika kecil, pada usia 17 tahun terjerumus dalam
kehidupan WTS. Sampai akhirnya Tilarsih ditolong oleh Bagus yang sejak kecil
diam-diam mencintai Tilarsih. Akhirnya Tilarsih bisa memperbaiki hidupnya
melalui bantuan Bagus. Perwatakan lebih banyak menggunakan arus kesadaran
monolog dan penilaian dari tokoh lain. Pencitraan yang ada dalam novel Trah
meliputi pencitraan penglihatan, pendengaran, penciuman, gerak dan citra erotis.
Namun, paling banyak terdapat citra erotis. Citra erotis lebih banyak menggambarkan
kedekatan Tilarsih dan Bagus dalam menjalin asmara.