PENDIDIKAN AKHLAK NASKAH DRAMA AYAHKU PULANG KARYA USMAR ISMAIL DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS XI SMA

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) watak tokoh yang terdapat dalam naskah drama Ayahku Pulang karya Usmar Ismail; (2) mendeskripsikan dan menjelaskan pendidikan akhlak yang terdapat dalam naskah drama Ayahku Pulang karya Usmar Ismail; dan (3) mendeskripsikan dan menjelaskan kesesuaian dan pemanfaatan pendidikan akhlak dalam naskah drama Ayahku Pulang karya Usmar Ismail sebagai bahan pembelajaran sastra di kelas XI SMA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa satuan lingual. Sumber data yang digunakan adalah naskah drama Ayahku Pulang karya Usmar Ismail. Instrumen penelitian ini penulis dan menggunakan fasilitas kartu pencatat data. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung. Observasi langsung dilakukan dengan membaca naskah drama Ayahku Pulang, kemudian data yang didapatkan dicatat dalam kartu pencatat data. Hasil analisis menunjukkan (1) watak tokoh yang dominan dalam naskah Ayahku Pulang karya Usmar Ismail adalah pemaaf, sabar, penyayang, dan pekerja keras. Watak tokoh berupa watak bulat atau kompleks; (2) pendidikan akhlak yang terdapat dalam naskah drama Ayahku Pulang karya Usmar Ismail terdiri atas akhlak terhadap Allah Swt., akhlak pribadi, dan akhlak dalam keluarga. Akhlak pribadi dominan dibandingkan dengan kedua akhlak tersebut; dan (3) Kesesuaian dan pemanfaatan pendidikan aklak dalam naskah drama Ayahku Pulang sebagai bahan pembelajaran sastra ditinjau dari tiga aspek, yaitu bahasa, psikologi, dan latar belakang budaya. Dari segi bahasa, naskah tersebut mudah dipahami dan tidak mengandung Sara. Dari segi psikologi, naskah tersebut sesuai dengan kondisi kejiwaan anak pada tahap generalisasi dan sarat dengan pendidikan akhlak yang bertujuan memberikan pelajaran menentukan sikap positif dalam menyelesaikan permasalahan. Dari segi latar belakang budaya, menyajikan latar belakang budaya Indonesia dan belum terkontaminasi budaya asing. Pemanfaatan naskah drama tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran di kelas XI SMA yang tercantum dalam KTSP Standar Kompetensi “Memahami Teks Drama” dan Kompetensi Dasar “Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Naskah Drama”.