Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan psikologis kepribadian
tokoh utama diantaranya (Id, Ego dan Superego) dalam kumpulan cerpen Ziarah
Tanah Mandar karya Bustan Basir Maras dan kaitannya dengan psikologis tokoh
utama dalam kumpulan cerpen tersebut, (2) mendeskripsikan konflik batin tokoh
utama yang terdapat dalam kumpulan cerpen Ziarah Tanah Mandar karya Bustan
Basir Maras, (3) mendeskripsikan cara tokoh utama mengatasi konflik tersebut
dalam kumpulan cerpen Ziarah Tanah Mandar karya Bustan Basir Maras, (4)
mendeskripsikan pembelajaran psikologis kepribadian tokoh utama kumpulan
cerpen Ziarah Tanah Mandar karya Bustan Basir Maras di SMA.
Dalam penelitian ini, penulis mengunakan teori psikoanalisis Sigmund
Freud yang mengemukakan bahwa kepribadian seseorang itu disusun dari (Id,
Ego, dan Superego) (Santoso, 2011: 10). Freund dalam psikoanalisisnya
mengemukakan bahwa manusia didorong oleh adanya naluri kehidupan (eros) dan
naluri kematian (thanatos).
Objek penelitian ini adalah cerpen Paqlao, Goresan Nokhta Hitam, Lelaki
Kamar Mandi dan Mbah Sung. Fokus penelitian ini adalah Id, Ego, dan Superego
tokoh utama, konflik batin, cara mengatasi konflik batin tokoh utama dan
pembelajaran di SMA. Dalam pengumpulan data digunakan metode baca dan catat
yang dibantu kartu data. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis isi
(content analisis) dan hasilnya dipaparkan menggunakan metode informal.
Pembahasan dan hasil penelitian, (1) psikologis kepribadian tokoh utama
diantaranya (Id, Ego dan Superego) dalam kumpulan cerpen Ziarah Tanah
Mandar karya Bustan Basir Maras, beberapa cerpen berhasil mencapai prinsip
kesempurnaan superego karena ego mampu mengarah ke tujuan yang mulia. Ego
mampu menekan id sehingga karakter superego lebih dominan. contoh: cerpen
Paqlao, Goresan Nokhta Hitam dan Mbah Sung. Ada juga yang tidak berhasil
mencapai kesempurnaan karena id mampu menguasai ego sehingga tidak
mencapai superego. Contoh: Sekedar Manunda Kematian dan Lelaki Kamar
Mandi. (2) tokoh utama dalam setiap cerpen memiliki konflik batin yang dimana
konflik tersebut bisa menjerumuskan diri mereka kedalam kesuraman hidup
mereka. Oleh sebab itu, tokoh harus bisa mengatasi masalahnya itu dengan cara
menyadari kesalahan yang kita perbuatan, mendekatkan diri kepada Tuhan dan
berpasrah diri kepada sang pencipta. Dengan adanya masalah atau konflik batin tokoh
dapat membentuk jati diri mereka atau memberikan suatu hal yang sangat berharga
bagi diri para tokoh sendiri. (3) kumpulan cerpen Ziarah Tanah Mandar karya Bustan
Basir Maras layak diajarkan di SMA karena di dalam kumpulan cerpen tersebut
banyak terkandung perkembangan psikologi jiwa dari para tokoh sehingga dapat
menjadikan refrensi siswa sekaligus sebagai motivasi siswa untuk belajar