Abstract:
Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan pematuhan strategi
kesopanan pada rubrik “Surat Pembaca” harian Suara Merdeka edisi April 2012;
(2) mendeskripsikan pelanggaran strategi kesopanan pada rubrik “Surat Pembaca”
harian Suara Merdeka edisi April 2012; dan (3) mendeskripsikan relevansi
strategi kesopanan rubrik “Surat Pembaca” harian Suara Merdeka edisi April
2012 dengan pembelajaran kesopanan berbahasa di SMA pada kompetentsi dasar
memberikan kritik terhadap informasi dari media cetak dan atau elektronik dan
memberikan persetujuan atau dukungan terhadap artikel yang terdapat dalam
media cetak dan atau elektronik.
Secara teoretis, dalam penelitian ini digunakan pendekatan pragmatik
(Levinson, 1983: 9), sedangkan secara metodologis, digunakan pendekatan
deskriptif kualitatif (Bodgar dan Taylor dalam Moleong, 2011: 4). Dalam
penelitian, peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian dibantu dengan
menggunakan kartu data (Moleong, 2011: 9). Data penelitian berupa 60 tuturan
dalam “Surat Pembaca” harian Suara Merdeka edisi April 2012. Data
dikumpulkan menggunakan metode simak dan catat dalam kartu data
(Sudaryanto, 1993: 133). Data dianalisis dengan menggunakan metode padan
(Sudaryanto, 1993: 13), hasilnya disajikan menggunakan metode informal
(Sudaryanto, 1993: 145).
Hasil analisis berupa (1) pematuhan strategi kesopanan lebih banyak
ditemukan daripada pelanggaran, yakni 47 dari 57 data dengan bentuk strategi
yang bervariasi. Ada dua kemungkinan penyebab pematuhan strategi kesopanan
lebih banyak daripada pelanggaran. Pertama, penulis surat menyadari pentingnya
kesopanan berbahasa dalam bahasa tulis. Kedua, dalam rubrik “Surat Pembaca”,
penulis diwajibkan mencantumkan identitasnya sehingga penulis lebih berhatihati
dalam bertutur; (2) pelanggaran strategi kesopanan lebih sedikit ditemukan
daripada pematuhan, yakni 10 dari 57 data. Pelanggaran strategi kesopanan hanya
difokuskan pada pelanggaran strategi kesopanan positif dan pelanggaran strategi
kesopanan negatif karena hanya ada dua muka yang dilanggar akibat tidak
melakukan sopan santun dalam berbahasa, yakni muka positif dan muka negatif;
dan (3) strategi kesopanan pada rubrik “Surat Pembaca” harian Suara Merdeka
edisi April 2012 relevan dengan bahan pembelajaran kompetensi dasar 10.1
memberikan kritik terhadap informasi dari media cetak dan atau elektronik dan
10.2 memberikan persetujuan atau dukungan terhadap artikel yang terdapat dalam
media cetak dan atau elektronik. Hal itu terbukti dengan lebih banyak
ditemukannya data pematuhan strategi daripada data pelanggaran.Pada dasarnya,
memberikan persetujuan maupun kritik, selain menggunakan bukti dan alasan
yang jelas, juga diperlukan kesopanan. Ragam bahasa yang sopan diadopsi dari
analisis strategi kesopanan bahasa dalam “Surat Pembaca”.