Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah model pembelajaran Elearning
memberikan hasil belajar matematika yang lebih baik dari model
pembelajaran konvensional pada materi kubus dan balok, (2) apakah motivasi
belajar tinggi memberikan hasil belajar matematika yang lebih baik dari motivasi
belajar sedang dan rendah pada materi kubus dan balok, (3) apakah terdapat
interaksi antara motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran terhadap hasil
belajar matematika siswa pada materi kubus dan balok.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester II SMP N se-
Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo yang berjumlah 768 siswa. Sampel
penelitian berjumlah 61 siswa. Pengambilan sampel dengan teknik cluster random
sampling. Instrumen pengumpulan data dengan dokumentasi, tes, dan angket
dengan skala Likert, instrumen penelitian telah diuji cobakan dan sudah
memenuhi validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan Analisis Variansi
Dua Jalan dengan Sel tak Sama.
Uji analisis variansi memberikan hasil Fa = 33.94, Fb = 3.44, Fab = 0.40,
sedangkan DK untuk Fa adalah = {F | F > . ; ; } = { | > 4.00}, DK untuk
Fb adalah = {F | F > . ; ; } = { | > 3.15}, dan DK untuk Fab adalah = {F |
F > . ; ; } = { | > 3.15} artinya H0A ditolak; H0B ditolak; H0AB diterima,
hasil ini menunjukkan bahwa model pembelajaran E-learning memberikan hasil
belajar matematika yang lebih baik dari model pembelajaran konvensional pada
materi kubus dan balok, motivasi belajar tinggi memberikan hasil belajar
matematika yang lebih baik dari motivasi belajar sedang dan rendah pada materi
kubus dan balok, tetapi motivasi belajar sedang tidak memberikan hasil belajar
yang lebih baik dari motivasi belajar rendah pada materi kubus dan balok, serta
tidak terdapat interaksi antara motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran
terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi kubus dan balok.