Abstract:
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah prestasi belajar
matematika siswa kelas VIII dengan metode pembelajaran problem solving lebih
baik daripada metode pembelajaran ceramah pada materi prisma dan limas di SMP
se-kecamatan Kutowinangun tahun pelajaran 2011/2012.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP se-kecamatan
Kutowinangun tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari tujuh SMP baik swasta
maupun negeri dengan jumlah seluruh siswa sebanyak 1170 siswa. Sampel dalam
penelitian berjumlah 58 siswa yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Teknik sampling yang digunakan adalah stratified cluster random sampling.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu tes prestasi belajar
matematika siswa. Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen terlebih
dahulu di ujicobakan. Validitas instrumen diuji menggunakan validitas butir soal,
reliabilitas instrumen diuji dengan rumus KR-20.
Uji prasarat analisis yang digunakan yaitu uji normalitas menggunakan uji
Lilliefors dan uji homogenitas variansi menggunakan uji Bartlett. Dengan α = 0,05
diperoleh sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan variansi
sampelnya sama. Uji hipotesis menggunakan uji t dengan α = 0,05 menunjukkan tobs
sebesar 2,743 lebih besar dari ttabel sebesar 1,645 sehingga H0 ditolak ini berarti
metode pembelajaran problem solving menghasilkan prestasi belajar matematika
yang lebih baik dari pada metode pembelajaran ceramah pada materi prisma dan
limas pada peserta didik kelas VIII SMP se-kecamatan Kutowinangun tahun
pelajaran 2011/2012.