Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah prestasi belajar
matematika dengan model AIR lebih baik daripada model konvensional. (2) apakah
prestasi belajar matematika dengan karakter belajar membudaya (MK) lebih baik dari
mulai berkembang (MB), mulai terlihat (MT), dan belum terlihat (BT). (3) interaksi
antara model pembelajaran dengan karakter belajar terhadap prestasi belajar
matematika.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri se-Kecamatan Kaligesing. Teknik
pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Sampel dalam
penelitian ini 52 siswa yang terdiri dari 28 siswa untuk kelompok eksperimen dan 24
siswa kelompok kontrol. Instrumen penelitian berupa angket karakter belajar dan tes
prestasi belajar matematika. Instrumen diuji cobakan sebelum digunakan untuk
pengambilan data. Validitas angket dilakukan dengan konsistensi internal dan
reliabilitas angket menggunakan rumus alpha. Sedangkan untuk tes prestasi belajar
validitas instrumen dilakukan dengan product moment, Reliabilitas tes diuji
menggunakan rumus KR-20. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes
untuk data prestasi belajar matematika, metode angket untuk data karakter belajar
serta metode dokumentasi untuk mengetahui nilai ujian semester 1 matematika siswa
yang digunakan untuk menguji keseimbangan antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi (Anava) dua
jalan dengan sel tak sama. Sebagai tindak lanjut dari Anava dilakukan uji scheffe.
Hasil penelitian dengan = 0.05, menyimpulkan bahwa: (1) obs = 17.018 >
tabel = 4.08 sehingga Ho ditolak yang berarti bahwa terdapat perbedaan prestasi
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran AIR dan model
konvensional, dilihat dari rataan marginalnya bahwa model pembelajaran AIR lebih
baik dari model konvensional. (2) obs = 17.015 > tabel = 2.48 maka ditolak
yang berarti tidak semua karakter belajar memberikan efek yang sama terhadap
prestasi belajar siswa, maka dilakukan uji scheffe dan didapat prestasi belajar
matematika untuk karakter belajar membudaya (MK) lebih baik dari mulai
berkembang (MB), mulai terlihat (MT), dan belum terlihat (BT). (3) obs = 0.781 <
tabel = 2.48 sehingga Ho diterima yang berarti tidak ada interaksi antara model
pembelajaran dan karakter belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika.