Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode reciprocal teaching lebih baik dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode ceramah materi kubus dan balok pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Kebumen tahun pelajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Kebumen tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 5 kelas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Dari 5 kelas yang ada, diambil acak sebanyak dua kelas sebagai sampel yang masing-masing berjumlah 34 siswa. Satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Sedangkan kelas uji coba digunakan kelas lain yang bukan sampel tapi dalam populasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan tes. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji-t pihak kanan. Dari hasil uji coba instrumen digunakan 35 soal pilihan ganda dengan hasil perhitungan untuk daya pembeda dan indeks kesukaran mendapatkan soal yang di terima berjumlah 18 soal. Hasil perhitungan validitasnya diperoleh 0.79 termasuk kategori tinggi, sedangkan reliabilitasnya diperoleh 0.72 termasuk kategori tinggi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode reciprocal teaching memperoleh rata-rata = 78.27; standar deviasi = 14.14; nilai terendah = 50; nilai tertinggi = 100. Sedangkan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode ceramah memperoleh rata-rata = 69.89; standar deviasi = 10.58; nilai terendah = 39; nilai tertinggi = 83. Hasil perhitungan uji hipotesis dengan uji-t (t - test) pihak kanan terhadap hasil tes prestasi belajar diperoleh thitung = 2.72. Dengan dk = 64 dan α = 0.05 diperoleh nilai ttabel = 1.66. Karena thitung > ttabel berarti Ho di tolak sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika pada materi kubus dan balok siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Kebumen yang mendapat pembelajaran dengan metode reciprocal teaching lebih baik dari pada siswa yang mendapat pembelajaran dengan metode ceramah.

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari metode ekspositori pada materi bangun ruang siswa kelas V SD se-gugus Pangeran Diponegoro tahun pelajaran 2011/2012. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD se-gugus Pangeran Diponegoro tahun pelajaran 2011/2012, yang terdiri dari 10 SD. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling terdiri dari dua kelas dari dua SD yang berjumlah 43 siswa. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan, yang dimulai pada bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Juli 2012. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan metode dokumentasi dan metode tes. Dari pengolahan data diperoleh rerata untuk kelas eksperimen adalah 75,583 dengan standar deviasi 10,023, sedangkan rerata untuk kelas kontrol adalah 66,90 dengan standar deviasi 16,913. Dari hasil pengolahan juga diketahui bahwa data berdistribusi normal dan juga homogen. Kemudian untuk perhitungan hipotesis dengan uji t, diperoleh nilai = 2,475 dan =1,681 pada taraf signifikan 0,05. Karena > atau 2,475 >1,681 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H diterima atau H ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TPS menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari metode ekspositori pada materi bangun ruang siswa kelas V SD se-gugus Pangeran Diponegoro tahun pelajaran 2011/2012.