Abstract:
Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen semu. Populasinya
adalah seluruh siswa kelas VII SMP se Subrayon loano tahun ajaran 2011/2012.
Sampel sebanyak 2 kelas dengan jumlah 59 siswa. Pengambilan sampel secara
cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes prestasi belajar.
Uji coba instrumen dilaksanakan di SMP Negeri 19 Purworejo. Teknik
pengumpulan data menggunakan metode tes untuk data prestasi belajar
matematika siswa dan dokumentasi untuk data kemampuan awal siswa yaitu nilai
rata-rata ulangan harian semester 2. Teknik analisis data menggunakan anava dua
jalan dengan sel tak sama. Sebagai persyaratan penelitian dilakukan uji
keseimbangan dengan uji t, dan sebagai persyaratan analisis data dilakukan uji
normalitas menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan
metode Bartlett.
Dari uji anava dengan α 5% disimpulkan: (1) ada perbedaan hasil belajar
kelas Jigsaw dengan kelas konvensional (Fobs = 14,1489 > 4,01 = Ftabel). Rataan
marginal kelas Jigsaw = 54,38 > 41,8 = rataan marginal kelas konvensional,
sehingga hasil belajar siswa kelas Jigsaw lebih baik dari kelas konvensional, (2)
ada perbedaan hasil belajar siswa dengan kemampuan awal tinggi, rendah, dan
sedang (Fobs = 25,2337 > 3,16 = Ftabel), (3) tidak ada interaksi antara model
pembelajaran dengan kemampuan awal siswa (Fobs = 0,4644 < 3,16 = Ftabel),
Berdasarkan hasil uji komparasi ganda rataan antar kolom menggunakan
metode Scheffe’ dengan α 5% diperoleh: (1) ada perbedaan hasil belajar siswa
berkemampuan awal tinggi dan sedang (Fobs = 36,972 > 6,32 = Ftabel). Rataan
marginal kemampuan awal tinggi = 64,49 > 41,61 = rataan marginal kemampuan
awal sedang, sehingga hasil belajar siswa kemampuan awal tinggi lebih baik dari
siswa kemampuan awal sedang. (2) ada perbedaan hasil belajar siswa kemampuan
awal tinggi dengan siswa kemampuan awal rendah (Fobs = 34,379 > 6,32 = Ftabel).
Rataan marginal kemampuan awal tinggi = 64,49 > 38,18 = rataan marginal
kemampuan awal rendah, sehingga hasil belajar siswa kemampuan awal tinggi
lebih baik dari kemampuan awal rendah. (3) tidak ada perbedaan hasil belajar
siswa kemampuan awal sedang dan kemampuan awal rendah