Abstract:
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan intertekstual
Riffaterre. Pendekatan tersebut bertujuan untuk mencari hubungan intertekstualitas antara
novel Sujud Cinta di Masjid Nabawi dan novel Sujud Hati di Ujung Subuh. Sumber data
penelitian ini adalah novel Sujud Cinta di Masjid Nabawi dan novel Sujud Hati di Ujung
Subuh. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah studi pustaka. Teknik analisis data
dengan teknik analisis isi dan teknik penyajian hasil analisis menggunakan metode
informal.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik SCMN terdiri dari: (a)
te-ma: cinta abadi karena Allah, (b) alur: lurus, (c) tokoh utama: Shabrina Lailatun Nida,
tokoh tambahan: Maryam, Najmi, Ustadz Alfash, Ammah, tokoh protagonis: Abi, Azhar,
dan Muhammad Muhsin, tokoh antagonis: Aziz dan Aisyah, (d) latar tempat: Pesantren
Husnul Khotimah, Kufah, Kairo, Universitas Aleksandria Kairo, Belanda, Mekah,
Madinah, dan Masjid Nabawi, latar waktu: pagi, siang, sore, malam, dan 15 Maret 2010,
latar sosial: lingkungan religius, (e) sudut pandang: campuran, (f) gaya bahasa: hiperbola,
asosiasi, personifikasi, dan metafora. Unsur intrinsik SHUS: (a) tema: cinta abadi karena
Allah, (b) alur: lurus, (c) tokoh utama: Hanifa asy-Syadzily, tokoh tambahan: Maryam,
Kevina, Tata, dan Naiya, tokoh protagonis: Ayah, Hanafi, Bunda Laras, Kevina, dan Hasan,
dan tokoh antagonis: Sakura, Reihan, dan Dekka, (d) latar tempat: Ngawi, UMS, Asy–
Syadzily Cafe, RSU Ngawi, latar waktu: pagi, siang, sore, malam, 10 Mei 1996, dan 26
September 2008, dan latar sosial: lingkungan religius, (e) sudut pandang: persona pertama,
(f) gaya bahasa: ironi, hiperbola, asosiasi, personifikasi, dan metafora, (2) intertekstualitas
sastra meliputi persamaan unsur intrinsik (a) tema: cinta abadi karena Allah, terjadi
ekspansi, (b) beralur lurus, mengalami modifikasi, (c) tokoh utama: gadis berakhlak baik,
mengalami modifikasi, (d) latar tempat: universitas, latar waktu: pagi, siang, sore, malam,
dan latar sosial: lingkungan religius, mengalami ekspansi dan modifikasi, (e) gaya bahasa:
hiperbola, asosiasi, dan personifikasi, terjadi konversi, dan perbedaan: (a) tema: cerita,
terjadi ekspansi, (b) latar tempat SCMN: luar negeri, SHUS: Indonesia, terjadi ekspansi dan
modifikasi, (c) sudut pandang SCMN: campuran, SHUS: persona pertama, menimbulkan
ekspansi, (d) gaya bahasa SCMN: metafora, SHUS: ironi, paradoks, dan repetisi,
menimbulkan konversi dan modifikasi, (3) skenario pembelajaran novel SCMN dan novel
SHUS di kelas XI SMA terdiri dari: (a) guru menyampaikan materi unsur intrinsik dan
intertekstualitas novel, (b) guru menyuruh siswa menganalisis unsur intrinsik, (c) siswa
mempresentasikan hasil belajarnya, (d) guru memberi tugas menganalisis intertekstualitas
pada persaman dan perbedaan unsur intrinsik, (e) guru merefleksi hasil belajar siswa