Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) jenis penanda kohesi
gramatikal yang terdapat dalam Kumpulan Cerkak Kidung Wengi Ing Gunung
Gamping, (2) penggunaan bentuk Kohesi Gramatikal pada Kumpulan Cerkak
Kidung Wengi Ing Gunung Gamping.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam
penelitian ini berupa kutipan-kutipan kalimat yang terdapat dalam Kumpulan
Cerkak Kidung Wengi Ing Gunung Gamping. Sumber data dalam penelitian ini
adalah Kumpulan Cerkak Kidung Wengi Ing Gunung Gamping.. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, simak dan teknik
catat. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan menggunakan alat
kertas pencatat data. Dalam analisis data digunakan metode analisin isi atau
konten. Dalam penyajian data penelitian ini digunakan untuk mengklasifikasikan
wujud penanda kohesi gramatikal dan penggunaan kohesi gramatikal.
Berdasarkan hasil analisis data terdapat penanda kohesi gramatikal dan
wujud penggunaan penanda kohesi gramatikal dalam Kumpulan Cerkak Kidung
Wengi Ing Gunung Gamping: 1) Penanda kohesi gramatikal a) Pengacuan
(referensi) dibagi menjadi: pengacuan persona: aku , -ku, dheweke, -mu, kowe, -
ne, lan dak-, pengacuan demonstratif waktu: bengi, maghrib, sore, esuk, jam
sepuluh, rong taun, pengacuan demontratif tempat: omah, padesan, sumur,
pelataran, dalan, kuburan, rumah sakit, kali, pengacuan komparatif: kaya lan plek,
b) Penyulihan (subtitusi) yang dibagi menjadi: subtitusi nominal: Mas Mono –
Kamasku, Mayor–Perwira, Subtitusi verbal: lunga–budhal, subtitusi frasa: dhisik
kae–kapungkur kui, subtitusi klausal: kekasih–pahlawaning ati kang uga
pahlawaning negara, c) pelesapan (elipsis): uki, layang, d) perangkaian
(konjungsi) yang di bagi menjadi: sebab akibat: sebab, merga, mula, pertentangan
: nanging, kelebihan: malah, pengecualian: kejaba, konsesif: senajan, tujuan:
supaya, penambahan: lan, uga, pilihan: utawa, harapan: pangarep-arep, urutan:
banjur, waktu: sawise, syarat: yen, umpama, cara: kanti; (2) penggunaan bentuk
kohesi gramatikal yang paling dominan secara umum adalah pengacuan
(referensi) dan perangkaian (konjungsi).Pengacuan sendiri berjumlah 127 penanda
sedangkan perangkaian berjumlah 75 penanda, sedangkan untuk penggunaan
penanda paling sedikit adalah penyulihan (subtitusi) dan pelesapan (elipsis) lebih
tepatnya pada penanda subtitusi dan elipsis masing masing dari penanda tersebut
haya memiliki 9 penanda.