Repository-Universitas Muhammadiyah Purworejo

KOHESI GRAMATIKAL PADA KUMPULAN CERKAK KIDUNG WENGI ING GUNUNG GAMPING KARYA ST. IESMANIASITA

Show simple item record

dc.contributor.author Pamujo, Laras
dc.date.accessioned 2018-02-23T07:41:32Z
dc.date.available 2018-02-23T07:41:32Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.uri http://repository.umpwr.ac.id:8080/handle/123456789/3635
dc.description.abstract Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) jenis penanda kohesi gramatikal yang terdapat dalam Kumpulan Cerkak Kidung Wengi Ing Gunung Gamping, (2) penggunaan bentuk Kohesi Gramatikal pada Kumpulan Cerkak Kidung Wengi Ing Gunung Gamping. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kutipan-kutipan kalimat yang terdapat dalam Kumpulan Cerkak Kidung Wengi Ing Gunung Gamping. Sumber data dalam penelitian ini adalah Kumpulan Cerkak Kidung Wengi Ing Gunung Gamping.. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, simak dan teknik catat. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan menggunakan alat kertas pencatat data. Dalam analisis data digunakan metode analisin isi atau konten. Dalam penyajian data penelitian ini digunakan untuk mengklasifikasikan wujud penanda kohesi gramatikal dan penggunaan kohesi gramatikal. Berdasarkan hasil analisis data terdapat penanda kohesi gramatikal dan wujud penggunaan penanda kohesi gramatikal dalam Kumpulan Cerkak Kidung Wengi Ing Gunung Gamping: 1) Penanda kohesi gramatikal a) Pengacuan (referensi) dibagi menjadi: pengacuan persona: aku , -ku, dheweke, -mu, kowe, - ne, lan dak-, pengacuan demonstratif waktu: bengi, maghrib, sore, esuk, jam sepuluh, rong taun, pengacuan demontratif tempat: omah, padesan, sumur, pelataran, dalan, kuburan, rumah sakit, kali, pengacuan komparatif: kaya lan plek, b) Penyulihan (subtitusi) yang dibagi menjadi: subtitusi nominal: Mas Mono – Kamasku, Mayor–Perwira, Subtitusi verbal: lunga–budhal, subtitusi frasa: dhisik kae–kapungkur kui, subtitusi klausal: kekasih–pahlawaning ati kang uga pahlawaning negara, c) pelesapan (elipsis): uki, layang, d) perangkaian (konjungsi) yang di bagi menjadi: sebab akibat: sebab, merga, mula, pertentangan : nanging, kelebihan: malah, pengecualian: kejaba, konsesif: senajan, tujuan: supaya, penambahan: lan, uga, pilihan: utawa, harapan: pangarep-arep, urutan: banjur, waktu: sawise, syarat: yen, umpama, cara: kanti; (2) penggunaan bentuk kohesi gramatikal yang paling dominan secara umum adalah pengacuan (referensi) dan perangkaian (konjungsi).Pengacuan sendiri berjumlah 127 penanda sedangkan perangkaian berjumlah 75 penanda, sedangkan untuk penggunaan penanda paling sedikit adalah penyulihan (subtitusi) dan pelesapan (elipsis) lebih tepatnya pada penanda subtitusi dan elipsis masing masing dari penanda tersebut haya memiliki 9 penanda. en_US
dc.publisher Pend. Bhs Jawa en_US
dc.subject kohesi gramatikal, kumpulan cerkak en_US
dc.title KOHESI GRAMATIKAL PADA KUMPULAN CERKAK KIDUNG WENGI ING GUNUNG GAMPING KARYA ST. IESMANIASITA en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Repository-UMP


Browse

My Account