Repository-Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGEMBANGAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR DENGAN PIPA MODEL SERPENTINE BERPENYERAP PASIR BESI SEBAGAI ALTERNATIF ALAT PENGERING GABAH

Show simple item record

dc.contributor.author Kurniawan, Eko Setyadi
dc.contributor.author Ngazizah, Nur
dc.date.accessioned 2024-02-27T04:11:52Z
dc.date.available 2024-02-27T04:11:52Z
dc.date.issued 2014-12-26
dc.identifier.issn 2087-782X
dc.identifier.uri http://repository.umpwr.ac.id:8080/handle/123456789/4428
dc.description.abstract Kajian tentang energi baru dan terbarukan merupakan topik yang menarik untuk dikaji dengan mengembangkannya menjadi produk rekayasa pengolahan hasil pertanian maupun sebagai alat bantu (media) dalam pembelajaran di kelas. Telah dikembangkan kolektor surya model serpentine berpenyerap pasir besi sebagai alat bantu pengeringan gabah maupun sebagai media pembelajaran. Penelitian ini dirancang dalam waktu 12 bulan yang meliputi persiapan, perancangan, pembuatan, dan pengujian, serta pelaporan hasil. Data penelitian diperoleh melalui pengamatan kenaikan suhu ruang kolektor, ruang pengeringan gabah, dan tandon air yang dimulai pukul 09.00 – 15.00 wib pada kolektor tanpa kaca penutup, kolektor dengan kaca penutup gelap, dan kolektor dengan kaca penutup bening. Suhu maksimum yang dapat dicapai kolektor tanpa kaca penutup pada ruang kolektor, ruang pengeringan gabah, dan tendon air berturut-turut 34,8oC, 42,2oC, dan 42,0oC. Kolektor menggunakan kaca penutup gelap, 58,4oC, 42,2oC, dan 43,3oC. Sedangkan kolektor dengan tutup kaca bening, 64,2oC, 42,4oC, dan 46,4oC. Adapun kenaikan dari suhu awal hingga suhu maksimum berturut-turut 4,2oC, 25,8oC, dan 31,0oC untuk kolektor tanpa kaca penutup, pada kolektor berpenutup kaca gelap, 11,8oC, 11,4oC, dan 11,6oC. Kolektor dengan kaca penutup bening 9,8oC, 11,6oC, dan 14,2oC. Untuk membandingkan proses pengeringan gabah menggunakan kolektor dengan pengeringan konvensioal, dilakukan pengeringan gabah langsung di bawah panas matahari, diperoleh suhu rata-rata 41,2oC dengan kenaikan suhu 13,8oC. Jika dibandingkan dengan suhu ruang pengering gabah ternyata pengeringan konvensional lebih tinggi 2oC. Berdasarkan hasil tersebut, alat yang dirancang yaitu kolektor surya efektif digunakan untuk menaikkan suhu ruang kolektor, namun belum dapat mencapai suhu lebih tinggi pada ruang pengeringan gabah, pengeringan secara konvensional lebih tinggi dibanding suhu pengeringan pada ruang kolektor. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Muhammadiyah Purworejo en_US
dc.title PENGEMBANGAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR DENGAN PIPA MODEL SERPENTINE BERPENYERAP PASIR BESI SEBAGAI ALTERNATIF ALAT PENGERING GABAH en_US
dc.type Article en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Repository-UMP


Browse

My Account